Rafles menjelaskan, kejadian penemuan mayat bayi yang diduga hasil hubungan di luar nikah. Itu berawal saat warga setempat yakni H Muaz, 45, sedang menaikan air menggunakan mesin pompa di sungai desa setempat untuk mengairi sawah yang tak jauh dari rumahnya. Saat asyik menaikan air tersebut, Muaz melihat dengan sekilas boneka berbentuk bayi manusia.
Karena penasaran dengan hal tersebut, kemudian ia memberitahukan warga Wiwin, 32. Betapa kagetnya mereka karena barang yang awalnya dikira boneka tersebut ternyata mayat bayi. Keduanya lantas megangkat mayat bayi tersebut dari sungai tersebut. “Warga kemudian berbondong-bondong datang melihat kejadian tersebut, dan mayat bayi itu kemudian diamankan di rumah kepala dusun setempat,” jelasnya.
Lebih jauh disampaikan, dengan adanya informasi penemuan mayat bayi itu, pihaknya langsung turun ke TKP untuk mengidentifikasi. Setelah itu, pihak membawa mayat bayi itu ke Rumah Sakit Bhayangkara untuk dilakukan otopsi guna mengungkap pelaku. “Kasus ini masih kita kembangkan dari keterangan beberapa saksi. Karena warga sekitar juga tidak ada yang hamil di luar nikah,” jelasnya.
Ia memprediksiskan bahwa kasus pembuangan mayat bayi tersebut dilakukan orang luar, hanya saja karena terbawa arus air sungai. Sehingga mayat bayi malang tersebut berada di saluran air Desa Praimeke. “Kuat dugaan bahwa pelaku yang tak lain adalah orang tua korban. Sengaja membuang anaknya ke sungai untuk menghilangkan jejak atas hasil hubungan gelap,” jelasnya. (met)
