Dikes Selidiki Kasus Keracunan Cilok

dr. H. Usman Hadi (Sudir/Radar Lombok)

MATARAM – Dinas Kesehatan (Dikes) Kota Mataram menyelidiki kasus keracunan puluhan murid SDN 28 Mataram Lingkungan Karang Anyar Pagesangan Timur setelah makan Cilok belum lama ini.

Kepala Dinas Kesehatan Kota Mataram dr. H. Usman Hadi menyampaikan, dari data yang ada, sebanyak 27 murid yang  memakan Cilok yang mengeluh sakit lalu muntah-muntah pada Selasa lalu. “Petugas telah mengambil sampel Cilok dan diserahkan ke Balai Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM) Mataram,” ungkapnya kepada Radar Lombok kemarin.

Terkait kasus keracunan, dinas melakukan penyelidikan untuk mengetahui penyebab pasti keracunan masal tersebut.”Kami melakukan study untuk mengetahui penyebab sakitnya.  Sampel Cilok dan bekas muntah murid telah diambil dan diamankan BPOM Mataram,” ungkapnya.

Baca Juga :  Keracunan Gadung, Satu Keluarga Dilarikan ke Puskesmas

Sementara itu Kepala Dinas Pendidikan Pemuda Dan Olahraga (Dikpora) Kota Mataram H. Sudenom meminta semua sekolah mengawasi penjual jajan di luar sekolah serta menindak tegas pedagang yang berjualan bebas di depan sekolah. “ Karena belum tentu itu makananan sehat. Sekolah harus ada kantin sehat,” ungkapnya.

Sebelumnya, Sebanyak 27 murid Sekolah Dasar Negeri (SDN) 28 Mataram terpaksa ditangani petugas medis Puskemas Pagesangan karena keracunan setelah makan Cilok yang dijual di depan sekolah mereka. Kasus keracunan terjadi sekitar pukul 10.00 Wita saat para murid keluar main. Mereka ramai-ramai membeli Cilok. Setelah makan tiba-tiba saja mereka mengalami mual, mules, muntah dan pusing-pusing. Jumlah yang keracunan terdiri dari murid kelas dua sampai enam. Setelah mendapat informasi, para orang tua murid berdatangan ke sekolah. Para orang tua melaporkan kejadian ini ke Polsek Mataram. Penjual Cilok langsung setelah mengetahui dagangannya membuat masalah.(dir)

Komentar Anda