Dikes NTB Masih Data Penerima Vaksin Covid-19

dr Nurhandini Eka Dewi,Sp.A, MPH
dr Nurhandini Eka Dewi,Sp.A, MPH. (dok/)

MATARAM – Dinas Kesehatan (Dikes) Provinsi NTB masih mendata pihak-pihak yang nantinya mendapatkan prioritas vaksinisasi Covid-19.

Kepala Dinas Kesehatan (Dikes) Provinsi NTB, dr Nurhandini Eka Dewi mengatakan bahwa pihaknya bersama daerah di seluruh Indonesia tengah melakukan persiapan untuk melakukan vaksinasi Covid-19 sesuai rencana dari pemerintah pusat melalui Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI. “Untuk NTB kita dalam proses mendata, pertama siapa-siapa saja yang harus divaksin,”katanya seusai melakukan pertemuan dengan para pimpinan pondok pesantren se NTB yang bertempat di Gedung Bakti Praja kantor Gubernur NTB, Kamis (3/11/2020).

Ia menyebutkan, yang akan terlebih dahulu divaksin yakni tenaga kesehatan (Nakes) dan personel TNI, Polri. Kemudian, kedua PNS dan guru nantinya menjadi urutan kedua dilakukan vaksinasi. “Makanya tadi saya minta kepada forum pondok pesantren nama-nama ustadz-ustadz yang mengajar karena mereka langsung berhadapan sama murid,”ujarnya.

Selain itu juga pihaknya mendata sarana dan prasaran untuk mendukung vaksinasi di NTB. Mulai dari ruangan tampat menyimpan vakin dan persiapan masalah Sumber Daya Manusia (SDM) yang bertugas melakukan vaksinasi Covid-19. “Dari Kemenkes road map secara garis besar sudah kita dapatkan. Tetapi roadm ap secara detailnya sedang dibuat. Jadi kita sedang tunggu road map detailnya,”ucapnya.

dr Eka belum bisa memastikan jumlah vaksin yang diterima NTB. Namun data orang yang akan divaksin dari rentan usia 18 sampai 50 tahun di NTB mencapai 3,75 juta orang. “Tapi yang akan diberikan vaksins secara gratis itu adalah satu yakni petugas (petugas kesehatan, TNI,Polri dan guru). Kedua peserta BPJS miskin yang ditanggung pemerintah. Yang lain mendiri,”jelasnya.

Selebihnya katanya, pihaknya belum tahun secara detailnya karena masih menunggu road map dari pusat. ”Intinya hingga saat ini kita masih menunggu karena tahapanya masih jalan terus. Tapi kalau kita hitung awal tahun bisa dimulainya,”ujarnya. (sal)

Komentar Anda