Dikes Lotim Dorong Gerakan Bumil Sehat Cegah Stunting

Kepala Dinas Kesehatan Lombok Timur, H. Pathurrahman.

SELONG – Dinas Kesehatan (Dikes) Lombok Timur (Lotim) terus berupaya meningkatkan kualitas kesehatan ibu hamil (bumil) melalui Gerakan Ibu Hamil Bahagia dan Sehat. Program ini menekankan pentingnya peran aktif suami selama masa kehamilan demi mencegah malnutrisi yang dapat berujung pada stunting pada anak.

Kepala Dinas Kesehatan Lombok Timur, H. Pathurrahman, menyampaikan bahwa suami memiliki tanggung jawab besar dalam menjaga kesehatan fisik dan mental istri selama masa kehamilan.

“Peran suami harus betul-betul aktif dan terlibat. Jika ingin melahirkan anak yang sehat dan tidak stunting, di masa kehamilan inilah peran suami menjadi sangat penting. Jangan sampai ibu hamil menjadi stres dan sakit-sakitan,” ujarnya.

Ia menegaskan bahwa kehadiran dan perhatian suami dapat membantu menjaga kebahagiaan istri, yang secara langsung berdampak pada kesehatan ibu dan bayi dalam kandungan. Suami juga diimbau untuk memastikan istri mengonsumsi tablet tambah darah secara teratur serta memberikan dukungan penuh dalam menjaga pola makan bergizi. Gerakan ini dirancang untuk menyasar ibu hamil dan para suami, dengan harapan para suami dapat lebih memahami kebutuhan istri mereka selama masa kehamilan. Pathurrahman menjelaskan bahwa masa kehamilan hingga anak berusia dua tahun (baduta) adalah periode kritis yang sangat menentukan kualitas kesehatan anak di masa depan.

Baca Juga :  122 Calon Kades Siap Berkompetisi Sehat

“Melalui gerakan ini, kami memberikan edukasi kepada para suami terkait peran dan fungsi mereka selama istri hamil. Suami diharapkan dapat memastikan istri mendapatkan asupan makanan yang bergizi, mengonsumsi tablet tambah darah secara rutin, dan mendampingi istri selama proses kehamilan,” tambahnya.

Gerakan Ibu Hamil Bahagia dan Sehat ini menjadi salah satu strategi penting Dinas Kesehatan dalam menekan angka stunting yang masih menjadi tantangan besar di daerah tersebut. Program ini juga didukung dengan berbagai kegiatan edukasi dan penyuluhan kesehatan yang melibatkan tenaga kesehatan dan masyarakat secara langsung.

Baca Juga :  Kasus DBD Lotim Hanya 89 Kasus pada 2024

“Makanya kita mengajak semua pihak untuk turut berperan aktif dalam mendukung program ini,” ujarnya.

Dengan kolaborasi yang baik antara keluarga, tenaga kesehatan, dan pemerintah, diharapkan generasi mendatang dapat tumbuh menjadi anak-anak yang sehat dan berkualitas. Melalui pendekatan yang melibatkan peran suami, Pathurrahman optimistis mampu menciptakan lingkungan yang mendukung kesehatan ibu hamil sekaligus menurunkan angka stunting secara signifikan.

“Kesehatan anak dimulai dari kesehatan ibu selama hamil. Mari kita wujudkan generasi sehat dan bahagia dengan dukungan penuh dari keluarga, terutama peran suami,” pungkas Pathurrahman. (lie)