Dikes Lobar Catat 180 Kasus Demam Berdarah

FOGGING: Petugas Dinas Kesehatan melakukan fogging untuk pencegahan penyakit DBD di Lombok Barat. 

GIRI MENANG – Demam Berdarah Dengue (DBD) mulai menyerang warga. Dalam satu bulan terakhir, ada 15 kasus DBD ditemukan.
Data Dinas Kesehatan Lombok Barat, selama bulan September, tercatat 15 kasus DBD ditemukan. Hal ini disampaikan Kabid P3KL Dikes Lobar, Ahmad Taufik Fathoni, saat dikonfirmasi.

Kasus yang ditemukan itu tersebar masing-masing Kecamatan Gerung 6 kasus, Labuapi 2 kasus, Sekotong 2 kasus, Kediri 2 kasus , Kuripan 2 kasus, Lembar 1 kasus, totalnya jadi 15 kasus. Secara keseluruhan dari Januari hingga September jumlah kasus DBD sebanyak 180.”Data awal 176 kasus termasuk awal September minggu 2 tapi pada akhir September ada penambahan 4 kasus jadi total kasus Januari hingga September 180 kasus,” jelasnya. 

Penyakit yang disebabkan oleh nyamuk ini banyak menyerang remaja dan orang dewasa, dari usia 14 tahun sampai 40 tahun, serta anak-anak dari usia 5 sampai 15 tahun. 

Dari total kasus, Kecamatan Gerung paling banyak kasus ditemukan yakni 44 kasus. Gerung menjadi daerah paling rawan DBD. Fathoni menyebut ada banyak faktor, diantaranya padat pemukiman, sanitasi yang buruk, hingga mobilitas penduduk yang tinggi.” Paling banyak kasus ditemukan di Kecamatan Gerung,” katanya. 

Masyarakat diminta lebih meningkatkan Prilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS). Masyarakat harus melakukan pemberantasan sarang nyamuk, rajin membersihkan saluran atau got, mengecek rumah-rumah kosong dan memeriksa jentik nyamuk di setiap rumah. 
Ia meminta warga waspada, karena kasus berpotensi meningkat di bulan ini sampai Maret 2023.” Untuk peningkatan kasus kita mulai lebih waspada mulai bulan Oktober 2022 hingga Maret 2023,” imbuhnya.

Upaya yang bisa dilakukan oleh Dinas Kesehatan adalah melakukan fogging (pengasapan). Tim Promkes di 20 Puskesmas turun untuk melakukan imbauan PSN (Pemberantasan Sarang Nyamuk) dan 3M. Kemudian melaksanakan fogging ke wilayah yang ada warganya terkena DBD.”Puskesmas dan RSUD Lobar melaksanakan deteksi kewaspadaan terhadap pasien yang berobat terutama yang demam tinggi tanpa ada batuk pilek,” tegasnya.

Dinas melaksanakan fogging di daerah yang ada pasien DBD-nya. “ Fogging adalah jalan terakhir setelah PSN dan 3M karena jika terlalu sering fogging maka  akan berefek pada lingkungan, “ jelasnya. (ami) 

Komentar Anda