Dikes Dinilai Lelet Tangani Pasien Gizi Buruk

MATARAM – Sekretaris Komisi IV DPRD Kota Mataram, Herman menyayangkan Dinas Kesehatan yang lelet  menangani kasus gizi buruk yang dialami Balita Khairunnisa asal Lingkungan Kamasan. “ Saya sudah telpon jangan sampai dibiarkan,  apalagi kondisi juga sudah memprihatinkan. Kita juga sangat sayangkan adanya pemblokiran kartui BPJS  pasien,” katanya kepada Radar Lombok kemarin.

Politisi Gerindra ini menilai kinerja Kadikes sangat lamban. Beberapa kasus gizi buruk justru  tidak tertangani.” Kita akan kawal, seperti apa penangan kasus gizi buruk saat ini,” ungkapnya.

Sebagaimana diketahui, Khairunnisa, anak 1 tahun 10 bulan dari pasangan Sabarudin dan Suhainiyah, warga Lingkungan Kamasan Kelurahan Karang Baru Kecamatan Selaparang hanya bisa berbaring di rumah. Ia sakit sejak berusia dua bulan. Khairunnisa lahir tanggal 1 Agustus 2014.

Baca Juga :  Tujuh Penderita Gizi Buruk Terdeteksi

Suhainiah, ibu sang Balita, menceritakan kondisi anaknya kemarin. Khairunnisa lahir melalui operasi. Saat lahir badannya nomal dan berat badan terus bertambah. Sejak usia 3 bulan, ia mulai sering dihinggapi demam. “ Saat berobat menggunakan BPJS mandiri karena tidak dapat BPJS bantuan pemerintah. Cuma setelah enam bulan tidak ditangung lagi. Kartu BPJS diblokir karena tidak pernah bayar,” ungkapnya.

Baca Juga :  2016, Pukesmas Aikmel Tangani 6 Kasus Gizi Buruk

Saat di RSUP NTB, ia disarankan membawa anaknya ke Rumah Sakit Sanglah Denpasar Bali. Tidak ada penyakit aneh, yang ada hanya demam tinggi dan pertumbuhan yang lamban. Saat itu keluarga menolak karena keterbatasan biaya. Keluarga memilih mengobati Khairunnisa di rumah saja.

Ia mengakui tidak mampu membayar iuran BPJS lagi karena kondisi ekonomi yang tidak normal. Ia sehari-hari berjualan kacang rebus. Sementara suaminya bekerja serabutan di Sumbawa. “ Saya tidak bisa bayar karena kondisi ekonomi. Anak saya sudah  enam bulan tidak diperiksa lagi,” ungkapnya. (dir)