“Kita tidak ada batasan penerimaan siswa baru. Kita selalu siap tampung generasi bangsa yang ingin menuntut ilmu,” lanjutnya.
Adapun mengenai penyebab sekolah swasta terancam mati ini, Muhidin mengaku ada penyebab mendasarnya. Penyebab yang paling nyata adalah soal penerapan Juklak dan Juknis yang kurang berpihak terhadap sekolah swasta. Mengenai keberpihakan pemerintah dari segi perhatian berupa materi dan pembangunan, masih tergolong cukup rutin dan bagus.
Oleh sebab itu, melalui aosiasi sekolah swasta Kota Mataram tersebut, mereka sangat berharap, agar pihak terkait, diantaranya Dinas Pendidikan untuk benar benar mengaplikasikan aturan yang dibuat. Karena sejauh ini, Dikbud NTB terkesan tidak konsisten dengan aturan yang dibuat. Seperti pembatasan kuota yang nyatanya sejumlah sekolah negeri justru siswanya bertambah.
“Coba aturan yang dibuat benar benar dijalankan. Jangan malah tambah siswa di sekolah negeri. Kalau terus-terusan begini, banyak nanti sekolah swasta yang mati,” tutupnya. (rie)