Dikbud Lotim Angkat Kembali Mantan Honorer

Izzudin
Izzudin (Janwari Irwan/Radar Lombok)

SELONG – Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Lombok Timur mengakui ratusan honor atau guru tidak tetap diangkat lagi untuk mendapatkan SK bupati. Padahal, para guru honorer ini sebelumnya sudah diberhentikan.

Sekretaris Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Lombok Timur, Izzudin mengaku pemberhentian ratusan guru tersebut dilakukan tahun 2013 -2014. Tetapi, belum diketahui penyebab dilakukan pemberhentian, kemudian pada pemerintahan saat ini dilakukan pengangkatan lagi terhadap guru yang sudah diberhentikan tersebut. “Ada guru-guru yang sudah lama bertahun-tahun mengabdi tiba-tiba diberhentikan saat itu, sehingga agar kita berlaku adil. Maka kita angkat kembali dan berikan SK,” katanya saat ditemui di kantor DPRD, Kamis (16/5).

BACA JUGA: Pemkot Mataram Tidak Sediakan THR untuk Honorer

Ia mengatakan, pemberhentian saat itu dilakukan secara sepihak dilakukan. Di mana saat itu memang ada kewenangan sekolah yang diberikan. Sehingga terjadi pemecatan yang dilakukan oleh kepala sekolah kepada para guru yang sudah lama mengabdi. Beruntung, para honorer itu tetap mengajar meski tanpa memegang honor. “Karena diberhentikan secara sepihak,sehingga inilah yang saat ini sedang diproses SK-nya bersama dengan guru yang lainnya. Ada kebijakan dari pimpinan kalau guru yang sudah diberhentikan diangkat lagi,” ujarnya.

Baca Juga :  Rekrutmen Guru Honorer Dimulai Oktober

Diangkatnya kembali para honrer yang sudah diberhentikan karena menuntut keadilan. Meski dulunya memegang SK sekolah hingga sekarang. Maka diberikanlah kebijakan untuk diberikan SK. “SK ini sudah keluar, hanya beberapa saja yang masih dalam proses, yang jelas semuanya akan mendapatkan SK tetapi jenisnya beda,” akunya.

Baca Juga :  Nasib Guru Honorer akan Lebih Diperhatikan

BACA JUGA: Nasib Tenaga Honor di Lotim Masih Menggantung

Disampaikannya, pada saat ini kabupaten Lombok Timur alami kekurangan guru sekitar 4 ribu. Dari jumlah yang ada ini, diketahui setelah dilakukan analisis. Belum lagi tahun depan jumlah guru yang akan pensiun sebanyak 200 orang. Sehingga kekurangan guru di Lombok Timur akan terus alami kekurangan. “Intinya, semua honorer yang ada ini tidak ada yang tidak akan dapat SK. Semua akan mendapatkan, hanya jenisnya berbeda tergantung masa kerjanya dan masa kerja itu tidak bisa dibohongi. Karena kita gunakan dapodik untuk melihat data, kalau ada yang salah, tentunya kita akan segera ganti,” tandasnya. (wan)

Komentar Anda