SELONG – Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) Lombok Timur mengklaim setiap tahun jumlah gedung yang diperbaiki atau direhab terus meningkat. Pasalnya, perbaikan fasilitas itu dilakukan menggunakan Dana Alokasi khusus (DAK) maupun dana lainnya.
Kepala Dinas Dikbud Lotim, H Lalu Suandi mengungkapkan, kebutuhan rehabilitasi gedung Sekolah Dasar (SD) maupun Sekolah Menengah Pertama (SMP) masih jauh dari ketersediaan angggaran. Karena itu, pihaknya harus melihat kondisi riil terhadap sekolah-sekolah yang membutuhkan.
“Terkadang dana yang ada tidak saja untuk rehab, melainkan memenuhi kebutuhan ruang berlajar, membangun perpustakaan dan yang lainnya,” jelasnya Minggu kemarin (18/3).
Ia menyampaikan, anggaran melalui DAK untuk SDN pada 2018 ini sebesar Rp 17 miliar. Sedangkan untuk tingkat SMP melebihi jumlah anggaran yang dialokasikan untuk SD. Praktis dari jumlah ketersediaan anggaran masih jauh.
Disinggung mengenai kapan rencana Dikbud membangun gedung sekolah SDN 3 Batu Nampar yang ambrol beberapa waktu lalu, ia mengatakan sudah membentuk tim dari unsur sekolah itu sendiri. “Nanti pengerjaannya dengan sistem kelola. Dimana anggarannya berasal dari DAK,” tegasnya.
Selain bagunan SDN 3 Batu Nampar yang Ambrol, juga sebanyak2 ruang kelas SDN 2 Santong Kecamatan Terara telah ambruk. Penyebanya diduga karena kondisi sekolah yang sudah tua dan belum pernah diperbaiki pemerintah.
“Bangunan sekolah ini ambruk pada 7 Maret lalu. Beruntung pada saat terjadi ambruk kejadian pada malam hari dan tidak menimbulkan korban jiwa. (wan)