Dihantam Air, Jembatan Terancam Putus

JEMBATAN : Pemdes dan Pemkab Lombok Barat mengecek kondisi jembatan di Desa Kuripan Utara yang terancam putus karena dihantam air. (IST/Radar Lombok)

GIRI MENANG – Tingginya intensitas hujan di Lombok Barat, Selasa (10/12) menyebabkan air sungai meluap dan menghantam jembatan tua di Desa Kuripan Utara Kecamatan Kuripan. Jembatan yang berumur puluhan tahun tersebut ditutup sementara. Warga dilarang melawati jembatan tersebut.

Kadus Perengge Dalem, Mahid, menerangkan kondisi kerusakan jembatan sudah lama terjadi. Hujan lebat yang berlangsung Senin hingga Selasa (10/12) membuat jembatan patah hingga nyaris putus. “Kejadiannya sekitar pukul 22.00 wita Senin malam,” jelasnya.

Jembatan itu dibangun sejak tahun 1990. Sejak dibangun jembatan ini tidak pernah direnovasi pihak Pemda. Penanganan hanya dilakukan oleh pihak Pemdes setempat. “Semula pakai kayu, tapi beberapa periode Kades berinisiatif membangun pakai beton dan aspal,”ungkapnya.

Baca Juga :  Lelang Jabatan, 19 Pejabat Bertarung

Padahal jembatan ini menghubungkan beberapa dusun yakni Pedek Anyar, Perengge Luah, Perengge Dalem, Lendang Bile, Pesongoran dan Iting Langgem. Jembatan ini menjadi jalur utama bagi warga beraktivitas, karena kalau melalui jalur lain memutar dengan dengan jarak jauh hingga 3-4 kilometer. Akibat jembatan rusak, sekitar 600 KK yang ada di Dusun Perengge Luah dan Perengge Dalem terpaksa memutar ke jalur alternatif apabila keluar rumah. “Nanti sulitnya kalau mau memakamkan warga, karena ini akses kuburan terdekat,”jelasnya.

Kades Kuripan Utara Asmawi berharap Pemda segera memperbaiki jembatan ini. “Karena jembatan ini tidak layak, ini kebutuhan vital warga kami. Termasuk penghubungnya ke dusun-dusun,”katanya.

Baca Juga :  Diduga Depresi, Warga Loteng Coba Bunuh Diri

Ia mengaku sudah melaporkan hal ini ke Bupati Lombok Barat dan Kepala Dinas PU. Pihak BPBD sudah turun mengecek kondisi jembatan. Selain jembatan, banjir juga merusak tanaman petani yang baru ditanam. Bahkan, benih padi baru ditebar pun hanyut dan terendam banjir.  Di beberapa dusun lahan pertanian  terdampak banjir, menyebabkan kerusakan lahan pertanian. “Ada yang baru tabur benih, baru tanam. Itu rusak,” jelasnya.

Kepala Pelaksana BPBD Lobar Sabidin menyampaikan bahwa pihaknya sudah turun mengecek kondisi jembatan. Untuk penanganan lebih lanjut, pihaknya akan berkoordinasi dengan Dinas PU. “Karena wewenangnya di Dinas PU,” ungkapnya.(ami)