Diduga Politik Praktis, Bawaslu akan Klarifikasi AKA

Suhardi (AHMAD YANI/RADAR LOMBOK)

MATARAM — Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) Provinsi NTB, angkat bicara terkait video potongan sambutan Kepala Dinas (Kadis) Sosial NTB, H. Akhsanul Khalik (AKA), yang diduga bernuansa politik praktis.

Komisioner Bawaslu NTB, Suhardi mengatakan pihaknya telah menerima informasi awal dugaan keterlibatan Kadis Sosial NTB Akhsanul Khalik dalam forum acara halal bihalal Himpunan Masyarakat Lombok (HIMALO) di Jakarta, belum lama ini.

Berikutnya beredar potongan video sambutan Kadis Sosial, yang akhirnya menimbulkan reaksi publik. “Potongan video pejabat eselon II itu telah dikantongi Bawaslu,” kata mantan Anggota KPU Lombok Barat ini, Kamis kemarin (11/5).

Untuk itu, pihaknya akan segera melakukan rapat pleno di internal Bawaslu NTB, guna menindak lanjuti potongan video Kadis Sosial yang diduga melakukan politik praktis.

Sangat terbuka kemungkinan, kata dia, pihaknya akan memutuskan untuk meminta klarifikasi terhadap Kadis Sosial. “Tunggu saja nanti hasil rapat pleno kita,” terangnya.

Pihaknya menegaskan Bawaslu tidak akan tinggal diam ketika ada ASN yang diduga melakukan politik praktis. Terlebih tindakannya itu langsung mendapatkan respon publik. Karena dalam Undang-undang Pemilu juga secara tegas melarang ASN untuk tidak terlibat dalam kegiatan politik praktis.

Menurutnya, ASN harus bersikap netral, dan tidak terjebak dalam aksi dukung mendukung siapapun maupun Parpol. “ASN itu adalah abdi negara, bukan abdi Parpol maupun orang tertentu,” tegasnya.

Menurutnya, Bawaslu tidak henti-henti selalu mengingatkan agar ASN bersikap netral, dan tidak melakukan kegiatan politik praktis dalam bentuk apapun. Lebih lanjut pihaknya belum bisa mengambil kesimpulan sebelum melakukan kajian sampai berlangsungnya rapat pleno.

Pasalnya, keputusan Bawaslu bersifat kolektif-kolegial. “Informasi awal ada kita kaji dan telaah. Kemudian kita plenokan,” ungkapnya.

Baca Juga :  Nasib Belum Jelas, Puluhan Honorer NTB Datangi Kantor Gubernur

Dia menegaskan, Bawaslu akan menindaklanjuti semua aduan maupun temuan Bawaslu, jika ada pihak-pihak yang diduga melanggar.

Menurutnya, Bawaslu dipastikan memberikan atensi terhadap kemungkinan munculnya isu-isu Sara pada setiap kontestasi. “Kita berharap kontestasi politik ada tidak mengedepankan isu-isu Sara,” tegasnya.

Sebelumnya, Anggota DPR RI dari PDI Perjuangan, H Rachmat Hidayat mengingatkan Gubernur NTB, H. Zulkieflimansyah untuk menindak tegas pejabat Pemprov NTB yang diduga terlibat politik praktis. Menyusul beredarnya potongan video pidato sambutan Kadis Sosial NTB di berbagai group WhastApp.

Dimana potongan video itu diketahui merupakan sambutan AKA saat mewakili Gubernur dalam acara halalbihalal Himpunan Masyarakat Lombok (HIMALO) di perantauan yang digelar di Taman Mini Indonesia Indah, Jakarta, Ahad (7/5) lalu.

Dalam potongan video tersebut, AKA mengatakan, “Saya berharap muncul orang-orang Sasak yang hebat untuk memimpin NTB ini. Tetapi dia harus paham betul tentang ke-Sasak-annya dan tentang ke-NTB-annya. Tetapi kalau belum ada, ya biarkan Bang Zul dulu nanti kan periode kedua.”

Untuk itu, Rachmat menegaskan apa yang disampaikan AKA secara terbuka di hadapan hadirin dalam acara tersebut, jelas adalah tindakan politik praktis yang dilakukan oleh pejabat eselon II NTB.

”Gubernur harus mengambil tindakan tegas terhadap jajarannya yang sudah terang-terangan terlibat politik praktis semacam ini,” tandas Rachmat.

Sedangkan Kadis Sosial NTB, Akhsanul Khalik juga memberikan klarifikasi soal potongan pidato viral yang diduga bernuansa politik praktis tersebut. “Kita tidak bisa memahami sesuatu dari potongan video yang ada dan beredar di media sosial,” katanya.

Dijelaskan, ada awalan dalam sambutannya pada halalbihalal Himalo di TMII, Jakarta. Dimana disana ada situasi kebatinan. Sehingga yang ada di lokasi akan paham. Sebab, sebelumnya ada prolog dari Miq Tjuk Sudarmadi.

Baca Juga :  Unram Kaji Tujuan Seminar Rocky Gerung

Menurut dia, ada pemaparan tentang orang Sasak saling menghilangkan sikap dan sifat saling menjatuhkan satu sama lain.

Dalam prolog dengan Miq Tjuk, Sasak suka sekali jurakan (panjang pinang, red). Orang Lombok punya tanah, tetapi dikuasai orang lain.

Miq Tjuk menyebut hal itu menjadi catatan bersama untuk melakukan pembenahan pada masa depan. “Nah, ini bagian yang kemudian menjadi salah satu hal yang saya kupas dalam sambutan,” ujar AKA, sapaan akrabnya.

Dalam pidatonya, dia memulai dengan Surah Al-Imran ayat 103. Surat itu pun dibaca lengkap. “Saya baca ayat itu dalam rangka menuju persaudaraan Sasak dalam meraih kegemilangan seperti tema halalbihalal,” ungkap AKA.

Dari perbedaan dialek orang Sasak, lalu dia sandingkan dengan ayat yang artinya kenikmatan bagaimana menyatukan hati, dan dengan karunia Allah semua dipersaudarakan.

Pada poin yang disampaikan Miq Tjuk terkait orang Sasak punya tanah, tetapi dikuasai orang lain, dia pun memberikan gambaran Gubernur NTB Zulkieflimansyah juga sangat terbuka.

Menurut dia, Zulkieflimansyah membuka kesempatan kepada para tokoh Sasak untuk bersaing pada pemilihan gubernur (Pilgub) NTB.

“Artinya, Pak Gubernur NTB sangat memberikan ruang. Silakan siapa pun tokoh Sasak yang memahami kesasakannya dan ke-NTB-annya didukung maju. Namun, kalau tidak ada yang maju, kita biarkan Bang Zul maju lagi,” ucap AKA.

Dia menegaskan pidatonya tidak berisi politik praktis. AKA pun berkaca langsung dari dirinya. “Sebagai Sasak lebung, apa iya saya akan menghina diri dengan kesasakan yang saya miliki?” ucap AKA. (yan)

Komentar Anda