Diduga Minta Foto Bugil Istri Warganya, Kades Ungga Digeruduk Massa

RICUH: Demo ratusan warga Desa Ungga, Kecamatan Praya Barat, Lombok Tengah berlangsung ricuh, Selasa kemarin (7/2). (M.Haeruddin/ Radar Lombok)

PRAYA–Ratusan warga Desa Ungga, Kecamatan Praya Barat, Lombok Tengah menggeruduk kantor Desa setempat, Selasa (7/2/2023).

Mereka memprotes aksi Kades Ungga Suasto Hadiputro Armin yang diduga melecehkan Ayla (19), istri dari Kariawan alias Odok (49) yang juga warga Desa Ungga via Whatshapp dengan meminta foto telanjang.

Ayla yang merupakan istri Odok, kini bekerja menjadi  TKW di Arab Saudi. Kades diduga meminta korban untuk telanjang bulat tanpa memperlihatkan wajahnya dan meminta untuk difoto bagian vital korban.

Ayla yang mendapat chat WA seperti itu lantas melapor ke suaminya.
Hal inilah yang kemudian menimbulkan reaksi keras suami dan masyarakat Desa Ungga.

Mereka ramai-ramai mendatangi kantor desa meminta kejelasan atas permasalahan tersebut. Sempat terjadi aksi pukul antara massa dan aparat kepolisian yang berjaga di lokasi.

Bahkan mobil kades yang berada di halaman kantor desa terpaksa harus diamankan oleh kepolisian, karena di dalamnya ditemukan adanya sebilah parang panjang yang kemudian membuat reaksi masyarakat makin memanas.

Beruntung situasi bentrok tidak berlangsung lama, karena massa dan aparat sama-sama bisa saling menenangkan diri.

Suami Ayla mengaku sangat kecewa dan merasa harga dirinya diinjak-injak oleh ulah kades yang meminta istrinya telanjang.

Baginya apa yang dilakukan kades sudah membuat masyarakat sangat kecewa dan menganggap kades tersebut tidak layak memimpin Desa Ungga.

“Jadi secepatnya istri saya juga akan pulang untuk memperjelas chat itu, karena kades tidak mengakui. Tapi apa yang disampaikan oleh istri saya, sangat saya yakini karena sebelum saya kawin (menikah dengan Ayla) sudah ada kejadian juga yang menimpa istri saya,” ungkap Kariawan saat ditemui usai aksi.

Baca Juga :  Heboh Video Penculikan Anak di Praya Barat Daya, Kapolsek: Itu Penjambretan

Pihaknya sangat menyayangkan apa yang dilakukan oleh Kades Ungga, pasalnya sebagai seorang pemimpin yang seharusnya melayani dan melindungi rakyatnya, namun sebaliknya, malah istrinya mendapat perlakuan tak senonoh.

“Makanya saya meminta agar kades bersumpah kalau benar tidak melakukan tapi kades tidak mau, tapi saya sangat yakin dengan apa yang disampaikan oleh istri saya,” tegasnya.

Sementara itu, koordinator aksi Apriandi Abdi Negara menyampaikan apa yang diduga dilakukan oleh Kades Ungga dengan menghubungi istri dari Odok melalui WhatsApp dengan meminta foto telanjang sangat tidak pantas.

“Ini selain merusak harkat dan martabat wanita tapi juga merusak marwah Desa Ungga karena kita punya generasi yang harus kita jaga. Chat ini sudah tiga hari lalu, tapi sebelumnya ada sejarah lama yang tidak seketika meminta foto,” terangnya.

Pria yang berprofesi sebagai pengacara ini menceritakan jauh sebelumnya, Ayla pernah akan menikah di bawah umur dan dibawa oleh Kades Ungga untuk melapor, dan saat itu mempelai pria menjadi terpidana dan tidak jadi menikah.

Saat proses berjalan, Ayla ditempatkan di rumah Kades Ungga dan menurut cerita perempuan bahwa ada hal-hal negatif yang ingin dilakukan oleh Kades Ungga.

“Kemudian perempuan ini menikah dengan Kariawan alias Odok ini dan satu bulan baru akad nikah dan itupun setelah perempuan mengancam kalau tidak dinikahkan maka akan membongkar apa yang diduga dilakukan sebelumnya oleh Kades dan akhirnya menikah,” terangnya.

Baca Juga :  Puting Beliung Terbangkan Atap Warga Kabul

Adapun kronologis Kades Ungga meminta foto telanjang, yakni Ayla meminta bantuan agar bisa dipulangkan ke kampung halaman. Namun ironisnya, Kades meminta foto tidak senonoh. 

“Karena ini adalah delik aduan maka yang boleh melaporkan langsung adalah perempuan sebagai korban, makanya kita usahakan agar bisa pulang agar bisa dilaporkan ke Polda NTB dan kalau kades merasa dicemarkan nama baiknya maka silakan melapor,” tambahnya.

Menanggapi hal itu, Kades Ungga Suasto Hadiputro Armin menyampaikan bahwa mengacu pada hukum positif maka pihaknya mempersilakan kepada masyarakat yang merasa keberatan agar melakukan upaya hukum dan jika apa yang dituduhkan benar adanya, pihaknya mengaku siap mempertanggungjawabkan perbuatannya dunia akhirat.

“Saya juga akan melakukan upaya hukum untuk melakukan pengaduan terkait dengan tindak pidana ITE. Saya sampaikan dari awal bahwa apa yang dituduhkan itu tidak benar dan tidak pernah saya lakukan,” ungkapnya.

Hanya saja pihaknya enggan untuk menanggapi permintaan masyarakat untuk dilakukan sumpah. Karena baginya bahwa ini negara hukum yang berbagai persoalan diselesaikan dengan jalur hukum.

Di satu sisi, pihaknya mengaku bahwa nomor HP yang beredar melakukan chat sudah tidak lagi digunakan dengan alasan sebelumnya banyak digunakan oleh oknum yang tidak bertanggung jawab melakukan penipuan.

“Saya tegaskan saya tidak pernah melakukan. Kaitan apakah nomor saya di-hack maka nanti yang menentukan adalah aparat, agar kita jangan berasumsi tapi saya sekarang tidak pakai nomor itu,” tegasnya. (met)

Komentar Anda