Diduga Mesum, Mahasiswa dan Pelajar Diamankan

Diduga Mesum
TES URINE: Kapolres Mataram AKBP Saiful Alam mengecek 9 pelajar SMA yang sedang dites urine di Sat Resnarkoba Polres Mataram.( DERY HARJAN/RADAR LOMBOK)

MATARAM—Ada tiga pasang bukan suami istri diamankan aparat  Polsek Ampenan lantaran kedapatan berduaan di dalam kos. Mereka digerebek saat kepolisian menggelar razia kos-kosan di Lingkungan  Taman Kapitan Kelurahan Taman Sari Kecamatan Ampenan, Kamis (3/10) malam, sekitar pukul 21.30 Wita.

Kapolsek Ampenan AKP M Nasrulloh mengatakan, ketiga pasangan itu tertangkap sedang berada dalam satu kamar di tempat kos mereka. Ketiganya masing-masing SR bersama LA, LR bersama KK, dan MJ bersama AF.

“Ketiga pasangan tersebut masih berstatus mahasiswa di beberapa kampus di kota Mataram,” ungkap Nasrullah.

Mengingat semua pasangan tersebut tak dapat menunjukkan buku keterangan nikah, semuanya kemudian diamankan ke Polsek untuk didata dan dibina. Setelah itu diserahkan ke pihak kelurahan.

Selain menemukan pasangan bukan suami istri berduaan di kamar kos, petugas juga mendapati 9 pelajar SMA di Kota Mataram kumpul dalam 1 kamar kos yang diduga baru selesai  mengonsumsi narkotika.

Kesembilan pelajar tersebut masing-masing berinisial  AB, AWS, MAF, MRA, ANR, IS, DA, JH, dan HK. Dari ke 9 pelajar tersebut, 1 diantaranya adalah perempuan yakni IS.

Mereka diduga kuat mengonsumsi narkotika usai petugas menemukan sebuah alat yang digunakan mengisap sabu-sabu di kamar kos yang  ditempati mereka. Atas dasar itu petugas kemudian membawa mereka ke Sat Resnarkoba Polres Mataram untuk dites urine.

“Hasilnya negatif tetapi di antara mereka ada yang mengaku telah mengonsumi narkotika sekitar tiga minggu yang lalu dan akan direhab,” ungkapnya.

Hasilnya beberapa orang diantaranya positif menggunakan narkotika. Terkait siapa saja, petugas enggan membeberkannya.

Nasrulloh menjelaskan, razia digelar usai pihaknya menerima laporan dari masyarakat bahwa beberapa kos di wilayah hukum Polsek Ampenan kerap dijadikan kumpul pasangan muda-mudi yang bukan pasangan suami istri. “Selain itu ada laporan dari masyarakat bahwa kos-kosan sering terjadi pencurian kendaraan bermotor. Berdasarkan laporan yang tersebut, kami bersama bekerjasama dengan pihak kecamatan maupun lurah atau kepala lingkungan untuk melakukan penertiban,” ungkapnya.

Tujuannya untuk memeriksa  identitas penghuni kos, sajam, narkoba dan kendaraan yang tak dilengkapi surat yang lengkap.

Nasrulloh menegaskan bahwa pihaknya akan terus melaksanakan razia. Hal itu demi terciptanya ketertiban dan keamanan  di tengah masyarakat.

Sementara itu Kepala Lingkungan Taman Kapitan Yusranulloh mengapresiasi apa yang dilakukan pihak kepolisian karena pihaknya juga kerap menerima laporan dari masyarakatnya yang resah terhadap beberapa aktivitas di kos yang ada di wilayahnya.

“Sepanjang itu untuk kebaikan lingkungan kami kami pasti mendukungnya,” ungkapnya. (der)

Komentar Anda