MATARAM–Sat Resnarkoba Polresta Mataram mengamankan seorang ibu rumah tangga (IRT) bersama anak perempuannya yang diduga terlibat dalam peredaran sabu.
Kasat Resnarkoba Polresta Mataram AKP I Made Yogi Purusa Utama mengungkapkan, keduanya yang berinisial NK (41) dan PE (25) diamankan di kamar kosnya di wilayah Kekalik, Kota Mataram, Jumat (4/6) dini hari.
Dari giat itu, telah diamankan sabu yang diduga sisa yang belum terjual seberat 5 gram. Ada juga buku catatan penjualan, plastik klip ukuran besar dan kecil, timbangan elektrik, ponsel, uang tunai Rp 1,1 juta, alat isap sabu, dan buku rekening.
“Untuk barang bukti sabu yang diamankan itu barang sisa. Barang didapat dari wilayah Timur yang dipecahnya di kos-kosan kemudian dijual kembali,” ujar Yogi.
Untuk mengecer dan mengambil pasokan sabu, NK mempunyai tiga orang anak buah yang diberi peran sebagai peluncur. Mereka antara lain berinisial KR (28), HM (29), dan AR (24). “Tiga orang ini berhasil ditangkap dari pengembangan di salah satu rumah di BTN Reyan Pondok Indah, Gerung Selatan, Gerung, Kabupaten Lombok Barat,” ungkapnya.
Dua di antara ketiga orang tersebut yaitu HM dan KR mengaku sudah beberapa kali menjembatani pengambilan sabu pesanan NK ke Kabupaten Lombok Timur. Setiap pengambilan, paket yang dibawa mulai dari 10 gram sampai 15 gram sabu. “Sekali jalan upahnya Rp 500 ribu sampai Rp 700 ribu,” ujar Yogi.
Selain mendapat upah, mereka juga diberikan barang untuk dikonsumsi. Dari hasil tes urine kata Yogi, ketiga orang tersebut positif mengonsumsi sabu. “Ya, ketiganya positif,” ujarnya.
Sementara NK dan PE dari hasil tes urine, yang positif hanya NK. Sedangkan anaknya yaitu PE dinyatakan negatif. “PE ikut diamankan karena pada saat penggerebekan dia bersama ibunya di dalam kos. Jadi kita sedang dalami keterlibatannya,” ujar Yogi. (der)
