![BUTUH DERMAWAN: Bayi kembar siam Inaya-Anaya digendong ayahnya Muhammad Jufri. Operasi pemisahan Inaya-Anaya direncanakan paling cepat awal tahun 2021.( dok/) BUTUH DERMAWAN: Bayi kembar siam Inaya-Anaya digendong ayahnya Muhammad Jufri. Operasi pemisahan Inaya-Anaya direncanakan paling cepat awal tahun 2021.( dok/)](https://radarlombok.co.id/wp-content/uploads/2020/06/F-KEMBAR-SIAM.jpg)
SELONG–Bayi kembar siam Inaya-Anaya asal Desa Jurit Kecamatan Pringgasela Kabupaten Lombok Timur dijadwalkan menjalani operasi pemisahan pada awal tahun 2021 mendatang.
Rencananya, operasi pemisahan ini dilakukan di RSUD dr Soedjono Selong dengan mendatangkan dokter spesialis dari RSUD dr Soetomo, Surabaya. Namun, memisahkan bayi ini membutuhkan biaya tak sedikit. Biayanya diperkirakan Rp 1,5 miliar. Nominal ini di luar kebutuhan insidental. Maksimalnya membutuhkan biaya hingga Rp 1,9 miliar. Padahal kondisi ekonomi Muhammad Jufri dan Husniati orang tua kembar siam ini jauh dari kata sejahtera. Untuk itulah dibutuhkan bantuan berbagai pihak untuk membiayai operasi pemisahan ini. Operasi sendiri diupayakan akan dilaksanakan di RSUD Selong. Berbagai kelengkapan pun telah mulai dipersiapkan agar memenuhi standar. Baik itu ruangan, SDM maupun peralatan. Semua pesyaratan itu sudah bisa dipenuhi rumah sakit. ‘’Tim dokter operasi nantinya akan didatangkan dari RSUD dr Soetomo Surabaya. Tapi karena kendala Covid-19, sehingga belum bisa untuk didatangkan,’’ ujarnya Direktur RSUD dr Raden Soedjono Selong, dr Tantowi Jauhari.
Sebenarnya Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Lombok Timur telah tanggap dengan biaya operasi pemisahan ini. Sejumlah Organisasi Perangkat Daerah (OPD) urunan dan rencananya membantu biaya operasi ini Rp 800 juta. Kemudian donasi dari Rumah Anak Yatim sekitar Rp 305 juta. Sisanya dibantu Baznas Lombok Timur. Baznas sendiri diperkirakan akan sanggup membantu dana sebesar Rp 100 juta. Dana ini akan diambil dari dana infak.‘’Tapi karena ini kemanusiaan. Kalau pun kita nanti hanya sanggup sekian, maka kita akan burapa bantu dengan berbagai cara. Seperti penggalangan bantuan, termasuk juga kita akan usulkan bantuan ke Baznas provinsi dan pusat,‘’ terang Ketua Baznas Lombok Timur, Ismul Basar.
Wakil Ketua DPRD Lombok Timur, M Badran Achsyid menyampaikan, semua pihak harus ikut terlibat membantu operasi bayi kembar siam ini. Terutama Pemkab Lombok Timur karena ini menyangkut persoalan kemanusiaan. Maka semua dinas terkait harus ikut berperan, baik itu sebelum maupun setelah operasi. ‘’Dinas terkait harus saling koordinasi. Terlebih lagi ini kan biaya operasinya cukup besar,’’ harapnya.
Kepala Dinas Kesehatan Lombok Timur, dr Hasbi Santoso pihaknya hanya sebatas perawatan dan pemeliharaan kondisi kesehatan bayi. Sedangkan untuk pelaksanan operasi sendiri, sepenuhnya menjadi kewenangan RSUD Selong. Operasi sendiri nantinya akan melibatkan 40 tenaga dokter. Enam di antaranya merupakan dokter spesialis yang akan didatangkan dari Surabaya. ‘’Dokter ahli ini terdiri dari dokter ahli bedah, ahli syaraf anak, dan jantung. Secara keseluruhan ada 40 orang tim dokter yang akan menangani,’’ bebernya.
Kondisi kedua bayi ini telah memenuhi syarat untuk dioperasi. Baik itu dari segi usia maupun yang lainnya. Untuk organ tubuh bagian dalamnya, hanya organ hatinya saja yang satu. Sedangkan organ jantungnya berbeda. ‘’Inaya dan Anaya masing-masing punya jantung. Cuma hatinya satu. Tapi kalau hati meskipun kita sudah dewasa, kalau dipotong tetap bisa tumbuh lagi. Kita berharap mudah-mudahan bisa segera dioperasi,‘’ tutupnya. (lie)