Dibangun Stadiun, Warga Direlokasi Bertahap

Warga Direlokasi Bertahap
RELOKASI: Inilah kondisi rumah-rumah warga di Lingkungan Karang Kerem, Kecamatan Praya, yang akan direlokasi oleh Pemkab Loteng, karena terkena pembangunan Stadiun Sepak Bola standar FIFA.( M.HAERUDDIN/RADAR LOMBOK)

PRAYA—Pemkab Loteng akan segera merelokasi warga di Lingkungan Karang Kerem, Kelurahan Praya, Kecamatan Praya. Karena lahannya terkena proyek pembangunan stadiun sepak bola berstandar FIFA di Lapangan Bundar Praya, yang akan dibangun 2020 mendatang. Dipastikan tahun 2019 ini juga, warga akan direlokasi secara bertahap, tanpa ada uang pengganti.

Pernyataan itu disampaikan Bupati Loteng, H Moh. Suhaili FT, kalau pihak pemerintah akan melakukan relokasi tidak secara langsung, namun bertahap. Karena pembangunan stadiun sepak bola berstandar FIFA di Lapangan Bundar Praya, juga masih belum dikerjakan hingga beberapa bulan mendatang. Sehingga masih ada waktu bagi pemerintah untuk turun melakukan sosialisasi kepada masyarakat setempat.

Namun kalau pembangunan stadiun berstandar FIFA itu mulai dikerjakan, baru pihaknya meminta kepada warga untuk pindah ke tempat yang telah disediakan. “Mereka harus pindah, karena lahan tempat mereka tinggal sekarang merupakan bagian dari pengembangan lahan dari stadiun tersebut. Apalagi lahan yang dibutuhkan untuk stadiun itu sebanyak 7 hektar, makanya kami memberikan warning dari sekarang kepada warga setempat,” ujar Suhaili FT, Rabu (28/9).

Suhaili menegaskan, pemerintah merelokasi warga yang tinggal di Lingkungan Karang Kerem itu bukan bermaksud untuk menzolimi masyarakat. Semua ini dilakukan untuk penataan Kota Praya, serta demi kemajuan Lombok Tengah kedepan.

Selain itu, untuk relokasi, pemerintah juga sudah menyiapkan Rusunawa untuk mereka tempati. “Jadi kami tidak menzolimi masyarakat. Kami tetap memberikan solusi untuk mereka. Karena memang lahan yang ditempati juga merupakan lahan milik pemerintah daerah,” ujarnya.

Dari sekarang, pemerintah daerah mulai harus memikirkan segala pembangunan untuk menunjang di Kota Praya. Karena kalau tidak dilakukan, pihaknya khawatir ke depa Kota Praya akan menjadi kota mati. Karena tidak ada daya tarik untuk penunjang wisatawan berkunjung. Selain juga segala pembangunan dilakukan untuk mengimbangi pembangunan yang dilakukan di wilayah selatan dan wilayah utara.

“Kalau di selatan ada KEK, maka tentu di Praya juga harus ada ikon yang menjadi daya tarik. Pembangunan yang sekarang sudah mulai dikerjakan, seperti air mancur, GOR dan Stadion Bola itu. Kalau ada masyarakat yang mengaku punya sertifikat dan terus bertahan untuk tinggal, maka silahkan ajukan,” pintanya.

Pembangunan stadion akan dilakukan tahun 2020 mendatang. Hal itu berdasarkan informasi yang diterima dari Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI). Sedangkan untuk GOR dan air mancur sudah mulai dikerjakan saat ini.

Untuk GOR dikerjakan di sebelah barat lapangan bundar, yang dilengkapi sejumlah sarana olah raga, seperti lapangan bulutangkis, sepak takraw, tenis meja, voli dan lainnya. “Ini pun anggarannya dari pemerintah pusat, dengan pagu anggaran sebesar Rp 12 miliar, yang akan tuntas pengerjaan di bulan Desember,” jelasnya.

“Kami juga sangat bersyukur adanya pembangunan di Lapangan Bundar Praya ini. Karena bisa menjadi magnet penggerak kemajuan olahraga kita, khususnya sepak bola. Selain itu juga akan membuat ekonomi masyarakat ikut bergerak ke depannya,” pungkasnya. (met)

Komentar Anda