GIRI MENANG-DPRD Lombok Barat melanjutkan pembahasan dan evaluasi program masing-masing OPD. Jumat (22/10), pembahasan dilakukan oleh Komisi II dengan OPD leading sector yang ada. Rapat pembahasan dipimpin oleh Ketua DPRD Lobar, Hj. Nurhidayah, didampingi oleh Sekretaris Komisi II Munawir Haris dan anggota Abdul Majid.
Sejumlah OPD menjadi sorotan karena hingga mau berakhirnya tahun anggaran capaian PAD OPD tersebut masih sangat rendah. Sekretaris Komisi II, Munawir Haris, menyebut dua dinas yang capaian PAD-nya sangat rendah yakni Dinas Pertanian dan Dinas Perikanan. Dinas Pertanian dipimpin oleh H. Muhur Zohri, sementara Dinas Perikanan dipimpin oleh Lalu Sukawadi. Capaian Dinas Pertanian baru 16 persen, sementara Dinas Perikanan sekitar 20 persen. Angka ini berada di akhir tahun anggaran. “ Yang tentukan target kan mereka. Ini mau berakhir tahun anggaran angkanya seperti itu,” ungkap Munawir yang ditemui usai rapat.
Kinerja berupa capaian PAD ini, kata politisi PAN ini, layak menjadi bahan evaluasi kepala daerah. Apalagi belum lama ini Bupati H. Fauzan Khalid menegaskan akan melakukan mutasi eselon II di akhir tahun ini. “ Artinya kita minta bupati melakukan evaluasi atas kinerja anak buahnya. Dari parameter yang ada sudah jelas mereka tidak mampu,” ungkapnya.
Ada juga beberapa OPD yang disebut bisa mencapai target PAD dengan cukup memuaskan. Diantara yang disebut adalah Dinas Perindustrian dan Perdagangan dan Dinas Kesehatan yang capaiannya di atas 50 persen. OPD yang mencapai target kinerja sudah sepatutnya diberikan reward.
Dalam rapat ini Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Lobar, H. Sabidin, menyampaikan permintaan tambahan anggaran sebagai bentuk reward. Ia menyebut anggaran dinas tahun ini di APBD hanya sekitar Rp 600 juta. Tahun depan, katanya, ada Dana Alokasi Khusus (DAK) untuk fisik sekitar Rp 1,5 miliar dan non fisik sekitar Rp 1,2 miliar. “ Semoga ada tambahan sebagai bentuk reward,” ungkapnya.(git)
