Dewan Pendidikan NTB Dukung Penuh LHS

“Karena di setiap Ponpes sellau saja ada program diniyah yang harus diikuti oleh siswa,” ungkapnya.

Dengan diterapkannya kebijakan LHS, sebutnya, anak didik akan kehilangan waktu bermainnya. Di lain sisi, LHS terkesan ada upaya pemaksaan kehendak terhadap anak didik dan membunuh proses tumbuh kembang anak dalam pencarian jati diri.

Baca Juga :  Pondok Pesantren Tahfidzuk Qur’an Dibantu Pemkot
Baca Juga :  Kejari Mataram Ingatkan Sekolah Tak Jual Beli Sampul Raport

“Alasan penolakan kita kan jelas. Kita ingin menyelematkan siswa dan orang tua siswa dari rasa kebosanan dalam menuntut ilmu,” tutupnya. (cr-rie)

Komentar Anda
1
2
3