Dewan Minta ITDC Segera Serap Tenaga Kerja Lokal

Plan Sirkuit MotoGP di KEK Mandalika, Pujut, Lombok Tengah. (IG ITDC)

MATARAM – Rekrutmen tenaga kerja di sekitar Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Mandalika oleh Indonesia Tourism Development Corporation (ITDC) sampai saat ini belum juga dilakukan. Lantaran belum adanya kualifikasi tertentu tenaga kerja apa saja yang dibutuhkan. Padahal gelaran event MotoGP sudah mulai tahun depan, sehingga persiapannya harusnya sudah dilakukan.

Sekretaris Komisi V DPRD NTB H Patompo Adnan menerangkan, beberapa kali dari Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi menanykan terkait dengan penyerapan tenaga kerja di lingkungan ITDC, terutama untuk mendapatkan bagaimana kualifikasinya. Mengingat tenaga kerja yang diminta harus sesuai dengan standar kebutuhan, namun hingga sekarang ITDC belum ada jawaban.

“Pihak ITDC wajib memberikan keterangan segera terkait penyerapan tenaga kerja di KEK Mandalika dalam rangka gelaran MotoGP. Khusus kualifikasi pekerja yang dibutuhkan supaya masyarakat Lombok Tengah, khusus lingkar ITDC tahu lebih awal,” kata H Patompo Adnan, Rabu (25/11).

Menurutnya, ini menjadi hal yang harus diperhatikan oleh ITDC, terutama pada rencana penyerapan tenaga kerja lokal dengan adanya gelaran event internasional MotoGP 2021 di kasawan ekonomi khusus (KEK) Mandalika. Karena ini tidak hanya memberikan keuntungan pada Indonesia, tetapi lebih khususnya lagi Lombok sebagai tempat penyelenggaraan event internasional tersebut.

“Jangan sampai hajat besar ini berefek tidak baik bagi daerah. Jangan sampai mereka kesini bahagia berpesta, rakyat hanya bisa menjadi penonton saja,” ucapnya.

Sebelumnya, Managing Director ITDC, I Wayan Karioka, mengatakan komitmen investasi di lahan seluas 1.035,67 hektar telah dibagi ke dalam beberapa tahapan. Model investasi didominasi untuk pengembangan sirkuit balap MotoGP, hotel, dan kluster sport and entertainment. Dengan potensi investasi yang cukup besar, pihaknya juga telah menghitung kebutuhan pekerja untuk pengembangan kawasan tersebut.

Penyerapan tenaga kerja juga menjadi atensi pihaknya. Nantinya, estimasi kebutuhan tenaga kerja di Kawasan Strategi Pariwisata Nasional mencapai 3.384 orang hingga 2022 mendatang. Terdiri dari tenaga kerja tahap konstruksi sebanyak 2.350 orang dan tenaga kerja tahap beroperasi 1.034 orang.

“Kemarin sudah kita presentasikan di DPR juga, dan berapa kebutuhan kita untuk tenaga kerja,” ujarnya.

Sementara itu, kebutuhan tenaga kerja tersebut dikelompokkan menjadi dua. Antara lain kebutuhan tenaga kerja tahap konstruksi dan tenaga kerja tahap beroperasi. Sampai saat ini setidaknya ada 18 proyek telah siap menyerap tenaga kerja di dalam kawasan tersebut. (dev)

Komentar Anda