Dewan Loteng Desak Penertiban Prostitusi Kuta

Camat Pujut Lalu Sungkul yang dikonfirmasi terpisah tak menapikan pasar protitusi ini. Pasar esek-esek ini bahkan sudah cukup lama dikeluhkan masyarakat setempat. Sehingga mulai menimbulkan pro kontra, antara yang suka dan tidak.

Karenanya, pihaknya sudah melakukan upaya penertiban belum lama ini. Pihaknya bersama Pemdes Kuta dan Rembitan menertibkan beberapa pekerja seks komersil (PSK) ini untuk dibina. Namun, pihaknya tidak punya tempat penampungan sehingga dilepas kembali. ‘’Kalau asal dan jumlah mereka memang kami tidak tahu persis. Yang jelas, kami sudah menertibkan mereka satu atau dua tahun lalu. Tapi dilepas lagi karena tidak ada tempat,’’ tuturnya.

Baca Juga :  Enesis Grup Berikan Healthy Kit kepada 300 Sarhunta di Sekitar Mandalika

Sungkul sendiri mengaku sudah menekan pemdes setempat agar membuat awik-awik untuk dijadikan acuan. Sayang, belum ada peraturan daerah (perda) yang bisa dijadikan acuan. Sehingga pihaknya berharap agar persoalan ini segera diatasi. ‘’Kalau tempat khusus memang belum ada. Mereka beroperasi selama ini di kos-kosan dan di hotel melati. Kalau itu eks Dolly atau bukan, kami belum tahu,’’ tambahnya.

Pemkab Lombok Tengah berjanji untuk mengatasi penyakit maysarakat ini. Bupati HM Suhaili FT bahkan mengaku sudah meminta dinas terkait untuk segera menertibkan pasar prostitusi ini. Terutama jika benar para pelacur ini adalah eks Dolly Kota Surabaya. ‘’Akan segera kita tertibkan. Jangan sampai mereka membawa penyakit ke sini,’’ tegas Suhaili dikonfirmasi terpisah.

Baca Juga :  Jaksa Bidik Pembangunan Puskesmas Mangkung dan Awang

Menurutnya, hal itu tidak bisa dibiarkan. Terlebih, pihaknya saat ini lagi gencar-gencarnya mensosialisasikan wisata halal. Begitu juga dengan keadaan tempat wisata yang begitu indah. ‘’Jangan sampai dinodai para perempuan pemuas nafsu itu,’’ tandasnya. (cr-met)

Komentar Anda
1
2
3