Desember, PKS Survei Elektabilitas Kandidat

Partai PKS

MATARAM—Menyongsong pilkada 2018, Partai Keadilan Sejahtera (PKS) dipastikan akan melakukan survei terhadap tingkat elaktabilitas kandidat yang akan diusung. Survei yang dilakukan ini berlaku bagi kandidat yang terjaring di internal dan eksternal partai itu.

Ketua PKS NTB, Abdul Hadi mengatakan, survei yang dilakukan pihaknya bertujuan untuk mengetahui tingkat elaktabilitas, popularitas dan kesukaan publik terhadap figur kandidat calon kepala daerah yang telah dijaring. "Desember ini kita mulai survei," katanya, Selasa kemarin (29/11).

Sejauh ini, PKS sudah menjaring sejumlah nama baik di internal maupun di eksternal PKS. Untuk di internal PKS, beberapa nama yang terjaring yakni, Zulkiflimansyah, Johan Rosihan, Surjadi Jaya Purnama dan TGH Muharror Mahfudz. Sementara figur  dari luar partai itu diantaranya, Muhammad Amin, Ahyar Abduh, Suhaili Fadhil Tahir, Ali Bin Dahlan dan KH Zulkifli Muhadli.

Survei yang dilakukan pihaknya diharapkan pada awal 2017 mendatang sudah memperoleh gambaran terkait kans atau potensi masing-masing kandidat. Hasil survei yang dilakukan pihaknya disebutnya sebagai bahan pertimbangan dan acuan PKS terus menjajaki komunikasi politik dan peluang koalisi baik dengan parpol maupun kandidat lainnya. "Dari sini bisa kita gambarkan dengan parpol dan siapa kita bergandengan," imbuh pria asal Masbagik, Lombok Timur itu.

Pihaknya pun menargetkan bahwa awal 2017 sudah ada terlihat kemungkinan pasangan calon kepala daerah didukung dan diusung PKS di Pilkada NTB. Pasalnya, sesuai prosedur tetap (protap) dan mekanisme yang berlaku di PKS akan mengerucutkan kandidat menjadi dua pasangan calon.

Dua pasangan calon yang sudah dikerucutkan, lanjut Hadi, akan diteruskan ke induk partai untuk diminta rekomendasi sebagai bakal calon. Dua pasangan tersebut selanjutnya dipastikan akan diusung PKS dalam Pilkada 2018.

Ia mengatakan, PKS pun terus membuka komunikasi politik dengan semua parpol. Namun hingga kini belum ada kesepakatan apapun PKS baik dengan parpol maupun kandidat lainnya.

Selain berkoalisi di Pilkada NTB, pihaknya sangat mempertimbangkan kemungkinan koalisi dengan parpol lain di pilkada 3 kabupaten kota lainnya. Misalnya, pilkada Lombok Timur, Lombok Barat dan Kota Bima.

Abdul Hadi mengatakan, secara personal dirinya sudah membangun dan menjalin komunikasi dengan semua parpol. Termasuk dengan para bakal kandidat yang disebut-sebut maju dalam Pilkada NTB. Ini dilakukan karena  PKS tidak memiliki raihan kursi untuk mengusung pasangan calon. (yan)