Desa Medana akan Fokus Garap Wisata

Subianto Jaswandi (HERY MAHARDIKA/RADAR LOMBOK)

TANJUNG -Desa Medana Kecamatan Tanjung tahun 2017 ini berkomitmen akan menggarap potensi wisata pantai.

Hal ini didasari objek wisata pantai di Dusung Karang Atas sangat didukung dengan adanya kelompok keramba nelayan dan kampung nelayan Jambi Anom. Jika ini digabungkan, maka dua potensi sangat bisa mendongkrak perekonomian masyarakat setempat. Sebab, hasil tangkapan nelayan selama ini langsung dipasarkan secara mentah. 

Kepala Desa Medana Subianto Jaswadi mengatakan, Desa Medana sudah dimekarkan sejak tahun 2004 sampai saat ini terus melakukan pembenahan, baik infrastruktur maupun pemberdayaan masyarakat. Dari hasil pemetaan, Desa Medana mempunyai dua potensi wisata, yaitu potensi wisata pantai dan pegunungan.

Dua objek wisata itu, kata Subi, pihaknya akan mengembangkan objek wisata pantai Karang Kates tahun ini. Untuk mendukung program ini, pihaknya sudah mengusulkan di APBDes untuk mengadakan fasilitas pendukung. Seperti membuat berugak, tempat parkir, MCK, dan lapak. Dengan adanya fasilitas pendukung, ia meyakini akan memunculkan para wirausaha baru. "Di objek pantai ini didukung adanya kelompok keramba dan nelayan. Nelayan yang ada di sana bisa menjual ikan bakar segar seperti di Nipah. Sehingga mereka tidak hanya menjual hasil tangkapan langsung ke pasar," katanya. 

[postingan number=3 tag=”wisata”]

Ia menerangkan, objek wisata pantai Karang Kates memang selama ini banyak dikunjungi. Di pantai ini memiliki panorama tidak kalah menarik dengan pantai lainnya di Lombok Utara. Hanya saja, belum ditata secara maksimal. Dengan adanya pengembangan seperti ini,  maka akan berdampak kepada para nelayan setempat untuk mengembangkan hasil tangkapan menjadi usaha ikan bakar. Karena selama ini nelayan setempat belum memahami perkembangan teknologi dan pemasaran. Kesempatan seperti ini akan banyak diambil manfataannya. "Makanya kita akan buatkan lapak khusus para nelayan untuk menjual hasil tangkapan, baik dibakar maupun mentah, " harapnya. 

Baca Juga :  Upaya Warga Jadikan Kampung Bugis sebagai Kampung Wisata

Subianto menyebut, akses menuju pusat perkotaan Lombok Utara juga dekat ketika ada wisatawan ingin berbelanja. Selain itu, masuk ke objek pantai kondisi jalur sudah bagus baik roda dua maupun toda empat. Sehingga wisatawan sekali melaju ke utara akan dapat dijumpai.  Bisa juga sehabis mereka berbelanja wisatawan menikmati ikan bakar di pantai Karang Kates sembari menikmati deburan ombak. "Itulah yang kami rencanakan, " tuturnya. 

Direncanakan akan dikerjasamakan dengan BUMDes yang akan dibuatkan peraturan desa (Perdes). Dengan adanya ini, kegiatan pemuda juga bisa diarahkan ke sana untuk kebersihan dan lahan parkir. Sehingga para nelayan bisa berkunjung ke sana. Selain itu, ada juga wilayah pegunungan yang direncanakan satu lokasi out bound di atas tanah milik masjid seluas 5 hektare. Namun, masih ada kendala sebagian masyarakat yang tidak setuju. Dan saat ini masih dibahas sembari berjalan.

Pihaknya juga akan fokus memperbaiki jalan dusun dengan rabat jalan. Saat ini, di beberapa titik tinggal melanjutkan sisa pekerjaan sebelumnya. Yang paling parah ada di Dusun Gol sepanjang 1,5 km pihaknya sudah mengusulkan ke daerah. Karena  anggaran desa tidak cukup yang hanya cukup skala rabat.

Baca Juga :  Pemkab KLU Kucur Anggaran Entaskan Kekeringan

Selanjutnya, pengelolaan sampah yang akan dipusatkan di Dusun Teluk Dalem Ker. Ia sendiri sudah melakukan lobi-lobian dengan pihak ketiga maupun pemda. Pihak ketiga sendiri akan langsung memberikan sosialisasi dan pelatihan sistem pengelolaan sampah, baik organik maupun nonorganik. Sedangkan dari pemda akan meminta tanah aset seluas 25 are untuk dimanfaatkan sebagai lokasi pengelolaannya. Karena  di NTB ada enam desa yang terpilih sementara di Lombok Utara ada dua desa yaitu Rempek fokus pada biogas dan Medana akan fokus kepada kampanye kebersihan lingkungannya. Dan nanti pihaknya berencana akan memberikan karung sampah di masing-masing rumah warga desa setempat. "Sampah di sini cukup tinggi dan belum ada TPS. Makanya kita ingin mengelola dengan memanfaatkan lahan aset tersebut," tandasnya. 

Desa Medana sendiri, jelasnya, mempunyai sembilan dusun yaitu Karang Anyar, Nusantara, Jambi Anom, Teluk Dalem Keren, Teluk Dalem, Orong Kopang, Orong Rumput, Kopang dan Gol. Dengan jumlah jiwa 5.454 atau 1.753 KK. Mengacu dari luas penduduk dan jumlah penduduk, pada tahun 2016 pemerintah desa mendapatkan tiga sumber anggaran yaitu DD sebesar Rp 754 juta, ADD Rp 1,04 miliar dan bagi hasil pajak Rp 190 juta. "Dan informasi pada tahun ini, Medana akan mendapatkan anggaran DD sebesar Rp 911 juta sedangkan ADD dan bagi hasil pajak belum ada informasi dari pemda," pungkasnya. (flo) 

Komentar Anda