Desa Maringkik Miliki Polindes

POLINDES:Tampak pembangunan Polindes di Desa Maringkik, Kecamatan Keruak, yang hampir rampung (JANWARI IRWAN/RADAR LOMBOK)

SELONG—Desa Maringkik, Kecamatan Keruak, Kabupaten Lombok Timur (Lotim) yang berada di Gili (Pulau) Maringkik), sekitar 10 kilometer dari daratan Tanjung Luar, yang dulunya tidak mempunyai Polindes kini bisa bernapas lega. Pasalnya, pemerintah kini sedang membangun fasilitas Polindes di pulau terpencil itu.

Kepala Desa Maringkik, Kaharrudin mengatakan sebelum adanya Polindes di Gili Maringkik, warga, khususnya ibu hamil yang hendak mendapatkan pelayanan masih menumpang di Pusat Kesehatan Pembantu (Pustu) yang ada di Maringkik. Padahal, jumlah masyarakat yang membutuhkan pelayanan kesehatan jumlahnya sangat banyak.

Disampaikan, jumlah penduduk di Desa Maringkik saat ini 2.955 jiwa, dengan rincan untuk Dusun Maringkik Barat sebanyak 243 KK, yang terdiri dari laki-laki sebanyak 604 jiwa, dan perempuan 671 jiwa. Kemudian di Dusun Maringkik Selatan ada sebanyak 187 KK, laki-laki 437 jiwa dan perempuan 487 jiwa.

Baca Juga :  Pelaku Pencurian Polindes Dicokok

Sedangkan penduduk Dusun Maringkik berjumlah 169 KK, terdiri dari laki- laki 304 jiwa dan perempuan 401 jiwa.

Karena itu, guna memenuhi kebutuhan masyarakat Maringkik terhadap pelayanan kesehatan, saat ini telah dibangun Polindes dengan anggaran sebesar Rp 300 juta. Hanya saja, jumlah dana itu dirasakan tidak akan mencukupi untuk pembangunan Polindes. Pasalnya, untuk satu bangunan di Gili Maringkik yang berada ditengah laut, biaya pembangunan yang dibutuhkan bisa tiga kali lipat dari jumlah biaya pembangunan didaratan Lombok.

Baca Juga :  Dekatkan Pelayanan, Polindes Pandandure Diresmikan

“Kita itu kalau mau membuat rumah yang sederhana saja, minimal harus punya uang Rp 250 juta. Kenapa demikian, karena belum untuk ongkos kapal dari darat, belum membeli karung untuk pasir. Pokoknya banyak yang kita butuhkan,” keluhnya.

Namun demi mempunyai Polindes sendiri, masyarakat rela mengeluarkan perahu yang dia miliki, dan terus membantu pemerintah desa untuk bisa mewujudkan impian masyarakat untuk mendapatkan pusat berobat yang lebih dekat. “Kalau sudah ada Polindes, kita tidak perlu takut lagi dengan keberadaan masyarakat yang sedang hamil tua. Cukup suruh tidur disini (Polindes),” candanya. (cr-wan)

Komentar Anda