TANJUNG – Pemerintah Desa Kayangan Kecamatan Kayangan Lombok Utara meminta pemerintah kabupaten membangun bendungan di arus sungai Santong.
Keberadaan bendungan ini diharapkan nantinya bisa membantu petani yang kesulitan air saat musim kemarau. Setiap tahun Desa Kayangan mengalami kekeringan di lahan pertanian seluas 100 haktare. Selama ini petani hanya mengharapkan air tadah hujan.
Saat ini saja kata Kepala Desa Kayangan Edi Hartono meski sudah masuk musim hujan tetapi curah hujan di desanya masih rendah. Warga lalu memilih menanam palawija. “Kami telah mengusulkan dan Pak Wabup mengiyakan akan membangun bendungan di atas lahan 10 hektar dengan kedalaman 25 meter. Semoga saja ini segera direalisasikan,” harapnya Kepala Desa Kayangan Edi Hartono kepada Radar Lombok kemarin.
Dari 150 hektar lahan pertanian produktif seluas 100 hektar yang mengalami kekeringan. Adapun 100 hektar itu berada di P3A Lendang Jurang seluas 64 hektar, P3A Sejonggar seluas 30 hektar, dan P3A Bagek Kombar seluas 40 hektar.
Bendungan menurutnya sangat penting, karena selama ini petani untuk mendapatkan giliran mengairi tanamanannya membutuhkan waktu seminggu bahkan sebulan sekali sehingga membuat tananam rusak. '' Bendungan ini sangat dibutuhkan masyarakat kami,'' tambahnya.
Nantinya pembangunan bendungan itu akan direncanakan di Dusun Lendang Batu yang memanfaatkan saluran sungai Santong tersebut. Namun jika nantinya, pemkab membangun sumur bor pihaknya telah mengusulkannya. Tim dari pemkab sudah turun survei di dua lokasi yakni Dusun Sejogar dan Tanak Muat. “Kami tetap mengusulkan dari masyarakt, tapi mungkin karena pemkab kekurangan anggaran,” pungkasnya.(flo)