Kemiskinan lagi-lagi menjadi faktor masyarakat kurang mampu untuk mendapatkan pengobatan secara intensif. Sehingga mereka hanya bisa pasrah meratapi nasibnya. Hal ini pula yang dialami Inaq Ismi.
Janwari Irwan-Lombok Timur
Inaq Ismi hanya bisa meringis menahan sakit. Benjolan besar di lengan kanannya itu hanya bisa dipandanginya. Perempuan 35 tahun asal Dusun Baret Greneng, Desa Sukamulia Timur, Kecamatan Sukamulia, Lombok Timur tidak tahu harus berbuat apa dengan kondisi lengannya itu.
Inaq Ismi tidak pernah menyangka keseleo tangan akibat terjatuh saat memetik cabai di sawah tahun 1999 lalu justru jadi petaka. Kini, dia diagnosa menderita penyakit tumor ganas di lengan kananya. Awalnya, dia tidak menyangka keseleo itu bakal berubah menjadi tumor ganas. “Beberapa hari setelah terjatuh, tangan kanan saya mulai sakit dan tiba-tiba muncul benjolan tepat di siku,” tutur Inaq Ismi, Senin kemarin (4/9).
Inaq Ismi berupaya mengobatinya dengan pengobatan tradisional. Namun bukannya sembuh, benjolan di lengannya itu kian hari semakin membesar, hingga sampai saat ini besarnya telah mencapai seukuran bola basket. Melihat tangan kananya semakin membesar digerogoti tumor ganas, dia hanya bisa pasrah. Karena hendak berobat ke rumah sakit juga terkendala biaya yang tidak ada. “Upaya pengobtan hanya ditempuh melalui pengobatan tradisional. Itupun jarang dilakukan,”ungkapnya.