Gerindra Bakal Buka Penjaringan
TANJUNG–DPC Partai Demorat Kabupaten Lombok Utara (KLU) memastikan tidak akan membuka penjaringan bakal calon bupati untuk Pilkada 2020. Dukungan Demokrat mantap ke Ketua DPC Partai Demokrat KLU Najmul Akhyar.
Sekretaris DPC Demokrat KLU Burhan M Nur mengungkapkan, langkah DPC ini sesuai arahan DPP untuk mengutamakan kader maju di pilkada. Apalagi kader itu memiliki elektabilitas yang tinggi. “Kami di DPC menjalankan mekanisme partai, maka nanti pada tanggal 28 September mengadakan rapat agenda konsolidasi atas keputusan tersebut,” ungkapnya, Rabu (18/9).
Pada rapat itu akan dibuat surat pernyataan mendukung kembali Najmul melanjutkan periode kedua, yang tentunya mendengar pendapat para pengurus dan kader lebih dulu. Setelah itu seluruh kader dan pengurus bergerak untuk pemenangan. “Nanti secara formal akan bertuliskan pemberian mandat mendukung,” terangnya.
Demokrat sendiri memiliki empat kursi di DPRD KLU. Tinggal mencari dua kursi lagi dari partai koalisi untuk bisa mengusung pasangan calon. Untuk koalisi, sudah dilakukan pendekatan ke sejumlah parpol. Misalnya sudah mengambil formulir pendaftaran di PDIP. “Kami akan mendaftar ke partai-partai yang membuka pencalonan, termasuk Gerindra dan PAN,” katanya.
Sementara itu, Sekretaris DPC Gerindra KLU Nasrudin mengaku bahwa partainya akan menggelar penjaringan bakal calon kepala daerah. Pihaknya tidak bisa seperti Demokrat yang langsung mengusung kader. “Penjaringan ini kita lakukan sesuai AD/ART internal Partai Gerindra. Kita ingin memberikan peluang kepada kader maupun non-kader,” jelasnya.
Gerindra sendiri memiliki kader dengan elektabilitas relatif kuat yakni Sarifudin, yang juga Wakil Bupati KLU. Hanya saja Sarif tak bisa serta merta ditetapkan oleh Gerindra untuk diusung. “Tugas kami membuka penjaringan, setelah itu langsung kirim ke DPD diteruskan ke DPP. Nanti DPP yang memutuskan. DPC memberikan pertimbangan-pertimbangan,” tegasnya.
DPP akan mengkroscek nama-nama yang mendaftar itu, khususnya elektabilitas.
Jika ada kader dengan elektabilitas rendah, bersaing dengan non-kader dengan elektabilitas tinggi, maka itu menjadi pertimbangan. Pihaknya harus menjaga marwah partai, jangan mengusung yang tidak berpotensi menang. Apalagi, Gerindra sukses mengantarkan lima kader di DPRD KLU dan mendapat jabatan Ketua DPRD. “Maka partai tentu memilih yang elektabilitasnya tinggi berpotensi menjadi pemenang,” bebernya. (flo)