Demo Tolak Kenaikan Harga BBM Ricuh di DPRD NTB, Mahasiswa Diamankan

Seorang mahasiswa diamankan karena diduga melakukan provokasi saat demo tolak kenaikan harga BBM di depan Kantor DPRD NTB, Senin (5/9/2022). (ROSYID/RADAR LOMBOK)

MATARAM–Ribuan mahasiwa turun ke jalan menolak kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM), Senin (5/9/2022).

Mereka bergerak ke Gedung Udayana, tempat 65 Anggota DPRD NTB duduk di singgasana.

Para massa aksi dari berbagai organisasi mahasiswa ini menuntut untuk diturunkannya harga BBM yang begitu mencekik masyarakat.

Pertalite yang tadinya Rp 7.650 naik menjadi Rp 10.000 per liter, solar subsidi dari Rp 5.150 naik menjadi Rp 6.800 per liter, Pertamax nonsubsidi dari Rp 12.000 naik menjadi Rp 14.500 per liter

Baca Juga :  Harga BBM Naik, SPBUN Jadi Sasaran

“Naiknya harga BBM ini sangat menyakitkan bagi masyarakat kecil, bukan pegawai yang mempunyai gaji tetap, seperti manusia yang ada di gedung DPRD ini,” ucap salah satu mahasiswa dalam orasinya.

DPRD dinilai sangat pengecut dalam masalah kenaikan harga BBM ini, karena tidak mampu menyuarakan aspirasi rakyat.

Aksi pun sempat ricuh karena massa memaksa ingin masuk ke dalam gedung DPRD NTB. Sehingga saling dorong dengan aparat kepolisian tak terhindarkan. Mahasiswa pun membakar keranda mayat yang dibawa sebagai simbol matinya hati nurani pemerintah.

Baca Juga :  Demo Tolak Kenaikan Harga BBM di Mataram Sisakan Sampah, Polisi Bergerak Membersihkan

Kericuhan kembali terjadi, saat polisi mencoba mengamankan salah satu pendemo, karena ia mencoba provokasi dengan melempar benda keras ke aparat keamanan.

Terpantau massa aksi hanya ditemui oleh Ketua DPRD NTB Baiq Isvie Rupaedah. Politisi Golkar itu berjanji akan menyampaikan aspirasi mahasiswa.

“Apa menjadi aspirasi adik-adik mahasiswa akan kami bawa ke Jakarta,” lugasnya. (yan/cr-sid)

Komentar Anda