Bung Nuri bersama seluruh relawan dan loyalisnya, akan tetap mendukung Zul-Rohmi. Risiko apapun akan diterima atas sikap politiknya tersebut. “Walaupun PAN dukung Ahyar-Mori, tapi saya pribadi dan seluruh barisan saya tetap ke Zul-Rohmi. Apapun risikonya. Seandainya PAN mau keluarkan saya, saya siap,” ucapnya sesumbar.
Bergabungnya Bung Nuri ke PAN, merupakan angin segar untuk meraup suara partai tahun 2019 mendatang. Meski kader baru, Bung Nuri sudah dikenal para petinggi PAN dari tingkat bawah hingga Ketua Umum Zulkifli Hasan. Menurutnya, arahan partai lebih kepada bagaimana agar PAN bisa besar. Sementara terkait pilihan dalam pilkada, bukanlah prioritas utama. “Saya merupakan kader PAN dan caleg, arahan partai intinya bagaimana besarkan PAN. Mengenai pilkada, saya rasa sih tidak terlalu ditekankan pada kader,” ujarnya santai.
Bung Nuri sendiri mengaku belum pernah berbicara secara khusus tentang pilkada dengan DPW PAN NTB. Namun hal yang utama, lanjutnya, seorang politisi harus bisa menjaga komitmennya. “Kita dalam politik itu harus tanamkan komitmen, komitmen itu yang buat kita besar. Komitmen awal saya dukung Zul-Rohmi sebelum saya masuk PAN, sekali maju jangan ragu,” tegasnya.
Sebelumnya, Ketua DPP PAN NTB, Zulkifli Hasan menegaskan, seluruh kader PAN harus mendukung dan menenangkan Ahyar-Mori dalam Pilgub NTB. “Dipecat, diberhentikan kalau tidak dukung keputusan partai. Semua kader harus berjuang menangkan Ahyar-Mori,” ujarnya.
