
MATARAM — Sebanyak 38 delegasi dari berbagai negara yang mengikuti Indonesia Gastrodiplomacy Series (IGS) 2025, terpukau oleh kekayaan budaya dan cita rasa kuliner khas Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB).
Kunjungan mereka ke Kota Tua Ampenan dan Museum NTB, Jumat (9/5), menjadi pengalaman yang tak terlupakan dalam merasakan langsung warisan budaya dan kearifan lokal masyarakat Sasak.
Salah satu tokoh penting yang turut hadir adalah Duta Besar Slovakia untuk Indonesia, H.E. Mr. Tomáš Ferko. Meski sudah empat kali berkunjung ke Lombok, dia mengaku tetap terpesona dengan keramahan masyarakat dan kekayaan kuliner daerah ini.
“Saya pikir ini sudah ketiga kalinya ke Lombok. Saya bersama keluarga punya pengalaman dengan kebudayaan sasak. Dan makanananya. Saya suka makananya (serabi). Tidak terlalu manis. Seperti makanan jawa. Makanan ini sangat enak. Sangat menarik punya pengalaman (makan serabi),” ungkap Tomas Ferko disela sela kunjungannya di Museum Negeri NTB,kemarin.
Ferko menyebut bahwa hal-hal yang paling menarik perhatiannya di Lombok adalah kebudayaan lokal, keindahan alam, serta keramahan masyarakat. Ia secara khusus mengungkapkan kekagumannya terhadap Gunung Rinjani, yang menurutnya sangat menakjubkan.
Menurut Ferko, Indonesia Gastrodiplomacy Series merupakan kesempatan emas untuk memperkenalkan budaya lokal ke kancah internasional. Ia menilai acara ini membuka ruang pertukaran gagasan baru dan mempererat hubungan antarnegara.
“Meskipun ini bukan pengalaman pertama, tapi tetap menarik karena selalu ada hal baru baik dari orang-orangnya, tempat, makanan, maupun peluang kolaborasi. Ini jalan yang sangat baik untuk terus datang kembali,” ucapnya.
Meski enggan memberi saran spesifik, Ferko menilai NTB telah berada di jalur yang tepat dalam pengembangan pariwisata. Ia hanya menekankan pentingnya infrastruktur untuk menunjang konektivitas dan kenyamanan wisatawan.
“Jadi ini kesempatan yang baik untuk menghubungkan negara kita. Ini jalan (alasan) untuk bisa datang lagi dan lagi,” tutupnya.
Dukungan terhadap diplomasi budaya ini juga datang dari Staf Ahli Bidang Sosial Budaya dan Pemberdayaan Masyarakat Indonesia di Luar Negeri, Duta Besar RI Heru Hartanto Subolo. Ia menyatakan bahwa para delegasi sangat menghargai upaya Pemerintah NTB dalam memperkenalkan budaya lokal.
Ia pun optimistis kegiatan ini dapat mendorong kerja sama yang lebih konkret di masa mendatang. “Mudah-mudahan kunjungan ini membuka pintu bagi lebih banyak negara untuk mengenal NTB. Mereka bisa membawa pulang cerita dan pengalaman ini ke negara masing-masing,” katanya.
Menurut Heru, interaksi budaya melalui kegiatan gastrodiplomasi bisa menjadi jembatan menuju kerja sama ekonomi, pariwisata, hingga kebudayaan. “Semoga ke depan ada kunjungan lanjutan yang bisa menjembatani langkah konkret kerja sama antarnegara,” harapnya.
Kepala Museum NTB, Ahmad Nuralam, mengatakan para delegasi merasa puas setelah berkunjung ke museum. Mereka mendapatkan gambaran yang menyeluruh mengenai NTB sebagai daerah multikultural yang kaya akan keragaman etnis dan budaya.
Kunjungan delegasi Indonesia Gastrodiplomacy Series 2025 ini diharapkan dapat memperluas jangkauan promosi budaya NTB sekaligus memperkuat posisi provinsi ini sebagai salah satu tujuan wisata budaya unggulan di Indonesia.
“Event ini sejalan dengan visi-misi Gubernur NTB untuk mewujudkan NTB yang makmur dan mendunia. Museum menjadi tempat ideal memperkenalkan nilai-nilai budaya kita kepada dunia,” ungkapnya. (rat)