DED Bypass Lembar-Kayangan Segera Rampung

MATARAM –  Penyusunan Detail Enginering Design (DED) dan Feasibility Study (FS) pembangun jalan bypass Lembar-Kayangan  dipastikan akan rampung.

Anggota Komisi IV DPRD NTB yang membidangi infrastruktur, Burhanudin Jafar Salam saat mendatangi Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PU-PR) mendapatkan informasi menggembirakan. “DED dan FS-nya bakal rampung, semua ditanggung pusat melalui APBN-P 2016,” ungkapnya saat dihubungi, Minggu kemarin (22/5).

Dikatakan, pembangunan bypass Lembar-Kayangan menjadi proyek pusat sehingga Pemerintah daerah (Pemda) hanya membantu saja dalam hal pendanaan. “Pemprov maupun Pemkab harus menyambut gembira, ini proyek besar yang manfaatnya juga besar,” katanya.

Dikatakan, secara ekonomi bypass Lembar-Kayangan akan menguntungkan bagi NTB. Sebab, saluran logistik yang selama ini terhambat akan bisa berjalan lancar. Masyarakat yang selama ini kerap kali mengeluhkan padatnya jalan yang ada bisa bernapas lega.

Baca Juga :  Sampah di Pinggir Bypass BIL Ganggu Pengguna Jalan

Terkait dengan kewajiban sharing anggaran atas akses pembebasan lahan dari Pemprov dan Pemkab Lobar, Loteng dan Lotim, Burhanudin menyarankan perlunya dilakukan pembicaraan secepatnya. Jangan sampai nantinya proyek ini terhambat oleh hal-hal tekhnis. “Masalah Amdal (Analisis Dampak Lingkungan – red) dan pembebasan lahan kan tanggungjawab Pemda, itu harus segera diurus,” ujar Burhanudin.

Kepala Dinas Pekerjaan Umum (PU) Provinsi NTB, Wedha Magma Ardhi mengatakan, penyusunan DED dan FS untuk mengetahui jumlah anggaran yang dibutuhkan baik untuk pembangunan fisik maupun biaya pembebasan lahan. Skema pembangunan bypass juga akan jelas nantinya, apakah dalam bentuk jalan layang atau ada sebagian jalan yang tidak menggunakan tiang pancang.

Baca Juga :  Waspadai Aksi Kriminal di Bypass BIL 2

Pemda sendiri menginginkan dibangun jalan layang secara keseluruhan. Sebab, jika jalan layang yang dibangun maka akan mengurangi biaya pembebasan lahan. Karena, lahan yang dibebaskan hanya lahan yang menjadi tempat tiang pancang. “Kalau bypass dibangun seperti jalan yang ada saat ini, maka membutuhkan lahan tidak sedikit dan biaya pembebasan lahan juga besar,” terangnya.

Jumlah anggaran yang dibutuhkan untuk pembangunan bypass Lembar-Kayangan hampir tiga kali lipat lebih besar dari dana Rp 1,8 triliun yang dijanjikan Presiden Jokowi untuk Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Mandalika Resort. Panjang jalan mencapai 103 kilometer sehingga untuk fisik saja membutuhkan anggaran sebesar Rp 4,7 triliun. (zwr)

Komentar Anda