Debit Air Tinggi, Tanggul Sungai Ambrol

DIPERBAIKI : Tanggul dan jalan yang ambrol di Kelurahan Kebon Sari mulai diperbaiki oleh Dinas PU Kota Mataram Fahmy/Radar Lombok)

MATARAM-Kelompok Peduli Sungai (KPS) Kebun Sari Kecamatan Ampenan terlibat langsung melakukan pengawasan terhadap pengerjaan tanggul Sungai Jangkuk yang ambrol akibat meluapnya air sungai beberapa pekan lalu.

Air juga tercatat menyebabkan jalan pinggir sungai di Lingkungan Nurul Yakin Kebon Bawah amblas sehingga harus ditutup kurang lebih selama tiga pekan.

Ketua KPA Kebun Sari Fathul Arifin mengatakan, untuk memastikan kualitas perbaikan tanggul, pihaknya ikut melakukan pengawasan. “Sudah dua hari dikerjakan. Kami juga ikut melihat proses perbaikannya,” ungkapnya kepada Radar Lombok Kemarin (29/12).

Pengawasan dilakukan untuk memastikan kualitas proyek. Sebab kalau tidak dilakukan pengawasan, dikhawatirkan pelaksana tidak serius. Apalagi musim hujan masih lama dan mengancam kualitas proyek.

Pihaknya selaku pecinta sungai tidak mau kecolongan lagi terhadap kualitas pekerjaan. Kalau memang kualitas talud dan jalan bagus, maka tidak mungkin ambrol sampai separah saat ini.” Kami tidak mau dibuat kecewa lagi sama Dinas PU ini,” tegasnya.

Baca Juga :  Farouk Minta Warga Bantaran Sungai Direlokasi

Misalnya, kekecewaan warga Kebun Sari dan KPS muncul di proyek pembanguna Taman RTH yang dibangun di sebelah barat jalan yang ambrol. Taman yang sudah selesai dikerjakan dianggap kurang beres berkaitan dengan kualitas bangunan.

“ Kenapa PU ini kerjaannya tidak pernah beres,” ungkapnya.

Ia mengatakan protes sudah sering disuarakan ke Dinas PU.” Kita berikan informasi malah kita yag disalahkan,” tuturnya. Untuk itu di perbaikan talud dan sungai ini pihaknya serius mengawasi.

Sementara itu Kadis PU Kota Mataram Mahmudin Tura mengatakan, kerusakan disebabkan oleh luapan air sungai dan saat ini perbaikannya tengah dilakukan. Tidak hanya di Kebon Sari, kerusakan yang di Sweta dan IPAL juga tengah dikerjakan. Anggaran perbaikan kurang lebih Rp 1 miliar. Rinciannya tanggul di Sweta menghabiskan sekitar Rp 200 juta, untuk IPAL sekitar Rp 100 juta dan lain-lain. “Kakurangannya akan ditambah lagi pakai dana tanggap darurat tahun 2017,” tegasnya.

Baca Juga :  Pembangunan Jalan Pinggir Sungai Dilanjutkan

Dana perbaikan kerusakan ini dari dana tanggap darurat yang tidak mungkin semuanya dialihkan ke perbaikan. Kebutuhan yang lain juga masih banyak.(ami)

Komentar Anda