DBD Mengancam, Dikes Lakukan Pengasapan

FOGGING : Tim Dinas Kesehatan Lobar saat melakukan fogging (pengasapan) di Dusun Karang Anyar Desa Jembatan Kembar Kecamatan Lembar Sabtu (7/1).

GIRI MENANG-Di Dusun Karang Anyar Desa Jembatan Kembar Kecamatan Lembar telah terjadi dua kasus demam berdarah (DBD) pada akhir Desember 2016.

Kepala Desa Jembatan Kembar HL. Sutriawan Burhan pun melaporkan hal tersebut ke Puskesmas Jembatan Kembar dan Dinas Kesehatan (Dikes) Lobar. Dengan harapan bisa segera dilakukan fogging (pengasapan). Mendapati laporan tersebut, Tim Dikes langsung melakukan fogging, Sabtu (7/1). “Saya memberikan apresiasi kepada Puskesmas Jembatan Kembar dan Dinas Kesehatan yang cepat melakukan fogging. Responsnya cepat. Baru kemarin kita laporkan langsung hari ini ada tindakan,” ungkap Sutriawan.

Sementara itu Kepala Dinas Kesehatan Lobar H. Rachman Sahnan Putra mengatakan, dalam penanganan DBD, peran serta masyarakat sangat menentukan. Oleh karenanya program Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) dengan cara 3M Plus perlu terus dilakukan secara berkelanjutan sepanjang tahun khususnya pada musim penghujan.

Baca Juga :  Puskesmas Sakra Barat Fokus Berantas DBD

[postingan number=3 tag=”dbd”]

Fogging sendiri lanjutnya, sebagai upaya untuk menekan laju penularan penyakit DBD akibat nyamuk Aedes Aegypti. Cara kerjanya yaitu dengan membunuh sebagian besar vector infeksi dengan cepat, sehingga rantai penularan dapat segera diputuskan. Alat yang digunakan untuk fogging terdiri portable thermal fog machine dan ultra low volume ground sprayer mounted. Agar efektif, fogging dilakukan pada pagi hari sekitar pukul 07.00 WITA sampai 10.00 WITA dan sore hari pada pukul 15.00 WITA sampai dengan 17.00 WITA. “Bila dilakukan pada siang hari nyamuk sudah tidak beraktivitas dan asap fogging mudah menguap karena udara terlalu panas. Namun, fogging hanya efektif 1-2 hari,” jelasnya.

Sementara program PSN yang dimaksud Rachman yakni menguras atau membersihkan tempat yang sering dijadikan tempat penampungan air seperti bak mandi, ember air, tempat penampungan air minum, penampung air lemari es dan lain-lain; Menutup rapat-rapat tempat-tempat penampungan air seperti drum, kendi, toren air, dan lain sebagainya; dan memanfaatkan kembali atau mendaur ulang barang bekas yang memiliki potensi untuk jadi tempat perkembangbiakan nyamuk penular demam berdarah.

Baca Juga :  Gerindra Siap Usung Kader di Pilkada Lobar

Kemudian 3M Plus lanjutnya yaitu menaburkan bubuk larvasida pada tempat penampungan air yang sulit dibersihkan; Menggunakan obat nyamuk atau anti nyamuk; Menggunakan kelambu saat tidur; Memelihara ikan pemangsa jentik nyamuk; Menanam tanaman pengusir nyamuk, mengatur cahaya dan ventilasi dalam rumah; Menghindari kebiasaan menggantung pakaian di dalam rumah yang bisa menjadi tempat istirahat nyamuk, dan lain-lain. (zul)

Komentar Anda