MATARAM – Klaim PT PLN (persero) Wilayah Mataram terkait surplus daya listrik yang dipasok untuk wilayah Pulau Lombok ternyata tak sejalan dengan fakta yang terjadi di lapangan.
Pemadaman listrik masih saja terjadi di sejumlah daerah di Pulau Lombok. Seperti pemadaman listrik di sejumlah titik di Kota Mataram, Sabtu malam (5/8). ''Katanya PLN sudah tidak krisis daya lagi, listrik kok masih saja padam,'' ujar Mansyur warga Turida Kota Mataram.
Dia mengeluhkan pemadaman yang secara tiba-tiba tanpa ada pemberitahuan terlebih dahulu. Apalagi pemadamannya juga berlangsung cukup lama.
Sebelumnya General Manager PT PLN Cabang Mataram, Chaidar menyebut di Pulau Lombok sudah tidak ada lagi pemadaman listrik, karena kondisi daya listrik untuk kebutuhan Pulau Lombok sudah mengalami pasokan surplus. Bahkan, berapapun kebutuhan di sektor bisnis baik itu perhotelan, perdagangan dan Mall serta usaha lainnya, PT PLN Pulau Lombok sudah tidak ada masalah dengan pasokan listrik.
Pasokan listrik surplus untuk kebutuhan Pulau Lombok ternyata tidak berjalan, karena pemadaman listrik masih terjadi hingga saat ini di sejumlah titik di Pulau Lombok bahkan Kota Mataram yang saat ini menjadi tuan rumah even nasional Musabaqah Tilawatil Quran (MTQ) Nasional ke-26 dan konferensi Islam internasional dalam waktu yang bersamaan.
Deputi Manager Hukum dan Humas PT PLN Wilayah NTB, Fitriah Adriani saat di konfirmasi melalui telepon selulernya membenarkan jika masih terjadi pemadaman listrik di sejumlah titik di Pulau Lombok. Hanya saja, meski terjadi pemadaman listrik, tapi tidak ada kaitannya dengan masalah pasokan daya listrik di Pulau Lombok.
Menurutnya, daya listrik untuk wilayah Pulau Lombok sudah mengalami surplus dari 20- 30 Mega Watt (MW). Selain itu, pasokan listrik dari Mobile Power Plain (MPP) sudah masuk ke sistim jaringan dengan kapasitas daya mencapai 25 MW.
“Pemadaman listrik sekarang terjadi, karena adanya masalah di jaringan terutama kabel yang sensitif,” jelas Fitriah.
Menurut dia, jika melihat proses aliran listrik mulai dari pembangkit yang mengaliri melalui jaringan kabel menuju rumah pelanggan, maka terdapat banyak pohon kayu dan lainnya. Bisa saja di jaringan kabel ada gangguan utamanya ranting atau dahan pohon patah mengenai kabel listrik yang cukup sensitif sehingga menyebabkan listrik padam di titik tertentu. “Kalau defisit kekurangan daya, maka pasti akan ada pemadamam bergilir dan kami umumkan secara resmi di media massa. Tapi ini murni karena jaringan kabel yang bisa saja ada masalah tergantung situasi,” tutupnya. (luk)