Daya Saing Produk UMKM NTB Masih Lemah

Noviani Vrisvintati(LUKMAN HAKIM/RADAR LOMBOK)

MATARAM–Direktorat Perdagangan Dalam  Negeri, Kementerian Perdagangan RI menaruh perhatian terhadap pelaku usaha mikro,kecil dan menengah (UMKM) di Provinsi NTB. Sedikitnya sebanyak 100 orang pelaku UMKM yang ada di NTB mendapatkan pelatihan untuk meningkatkan daya saing kualitas produk kerajinan dan pangan olahan.

Direktur Penggunaan Pemasaran Produk Dalam Negeri, Direktorat Jenderal Perdagangan Dalam Negeri, Kementerian Perdagangan RI, Noviani Vrisvintati mengatakan, persoalan daya saing menjadi masalah utama produk pelaku UMKM yang ada di Provinsi NTB. Padahal, masalah daya saing ini menjadi penentu sebuah produk diterima oleh pasar.

“Pelaku UMKM di NTB itu paling utama adalah masalah daya saing produk dan ini perlu dicarikan solusinya,” kata Noviani didampingi Kepala Dinas Perdagangan Provinsi NTB, Hj. Selly Andayani, Rabu kemarin (8/2).

[postingan number=3 tag=”umkm”]

Menurut Noviani masalah mendasar yang dihadapi pelaku UMKM adalah daya saing produk dihasilkan belum mampu bersaing dengan produk baik dari luar daerah maupun luar negeri. Karena itu, perhatian terhadap peningkatan kualitas daya saing menjadi hal terpenting untuk diberikan kepada pelaku UMKM.

Baca Juga :  Dinas Pariwisata Lobar Fasilitasi Sertifikasi Room Boy dan Room Maid

Salah satu hal mendasar yang menyebabkan daya saing produk pelaku UMKM kurang mampu bersaing adalah, masalah bahan baku yang sulit didapatkan dan kalaupun ada harganya cukup tinggi, karena didatangkan dari luar negeri alias impor.

Karena bahan baku yang impor yang begitu mahal, pada ujungnya harga produk yang dihasilkan oleh pelaku UMKM saat di lepas di pasar harganya sudah melejit tinggi. Akibatnya , harga tidak lagi menjadi kompetitif jika diadu dengan produk serupa yang berasal dari luar negeri. Alhasil, produk pelaku UMKM tidak bisa dijual, karena kalah saing dari sisi harga jual kepada konsumen.

Selain masalah bahan baku yang didapat dengan harga tinggi, lanjut Noviani tak kalah vitalnya juga masalah kemasan produk khususnya pangan olahan. Tampilan kemasan produk pangan olahan UMKM masih kurang mampu bersaing dengan produk pangan dari luar NTB yang kemasannya tampil menarik bagi konsumen. “Kemasan produk ini penting, karena menjadi daya tarik bagi konsumen,” jelas Noviani.

Baca Juga :  Wagub NTB Launching Program E-Commerce

Karena itu, Direktorat  Penggunaan Pemasaran Produk Dalam Negeri, Kementerian Perdagangan RI, memberikan pelatihan kepada pelaku UMKM bagaimana cara meningkatkan kualitas dan daya saing produk mereka dari sisi tampilan kemasan.

Begitu juga dengan masalah bahan baku, dengan adanya program kebijakan Presiden Jokowi yang membebaskan bea masuk impor untuk bahan baku bagi UMKM dan IKM yang selanjutnya dimanfaatkan untuk memproduksi kerajinan dan produk yang berkualitas untuk bernilai ekspor.

Dengan demikian, produk kerajinan dan pangan UMKM akan memiliki daya saing yang kuat di pangsa pasar lokal dan juga pasar ekspor ke sejumlah negara di dunia. “Kami memberikan pelatihan kepada pelaku UMKM dalam meningatkan daya saing dan untuk tindaklanjutnya harus dilakukan pemerintah daerah,” pungkasnya. (luk)

Komentar Anda