Cuaca Buruk, Senaru Krisis Air Bersih

Ilustrasi (FOTO: merdeka.com )

TANJUNG-Cuaca buruk yang terus menerus pada akhir pekan di kawasan Bayan membuat pipa PDAM dan pipa swadaya masyarakat setempat rusak dihantam air sungai yang menerjang jembatan Kebaloan Desa Senaru setempat.

Akibatnya, sudah tiga hari masyarakat setempat mengalami krisis air bersih. “Cuaca ini juga merusak pipa PDAM dan pipa swadaya masyarakat. sehingga menyebabkan tidak ada ari bersih disini. Karena pipa yang ada di sungai terbawa arus sebagian yang hancur,” ungkap Kepala Desa Senaru, Isa Rahman, Minggu (12/2).

Menurutnya, situasi ini sudah dialami oleh warga Senaru kurang lebih tiga hari belakangan. Untuk sehari-hari, masyarakat terpaksa menggunakan sumur bor sementara waktu. “Irigasinya mati semua ndak ada, kita susah beberapa warga sekarang ada yang pakai bor. Tapi juga manfaatkan yang di sungai,” jelasnya.

[postingan number=3 tag=”cuaca”]

Mata air di Senaru merupakan yang terbesar digunakan di Kecamatan Bayan. Lumpuhnya pipa jaringan PDAM dan swadaya masyarakat bukan tidak mungkin desa lain di Bayan terhambat mendapatkan air tersebut. “Air kami disini digunakan oleh desa-desa yang lain. Pandangan saya ketika air disini macet atau tidak berfungsi tentu desa lain juga terkena imbas. Satu tetes sudah tidak ada, kami harap Pemda segera beri solusi. Tolong untuk PDAM kami segera dibantu,” imbuhnya.

Baca Juga :  Penyeberangan Lembar-Padang Bai Waspadai Cuaca Buruk

Dikonfirmasi terpisah, Dirut PDAM Lombok Utara H Suhaily mengakui, bahwa kondisi cuaca buruk berdampak terhadap jalur perpipaan PDAM yang ada di Kecamatan Bayan dan Kayangan. “Khusus untuk Kecamatan Bayang pihaknya masih menunggu cuaca membaik memperbaikinya, karena akses menuju lokasi sumber perpipaan cukup sulit sehingga mengkhawatirkan keselamatan,” akunya belum lama ini.

Ia menyebutkan, terdapat beberapa titik sumber mata air PDAM yang ada di Kecamatan Bayan dan Kayangan mengalami kerusakan. Hal ini menyebabkan sejumlah pelanggan yang ada di dua kecamatan tersebut mengalami gangguan. “Akibat hujan terus menerus beberapa hari ini, ada beberapa titik sumber penyaluran air PDAM tertimbun longsor sehingga sejumlah pelanggan mengalami gangguan,” ungkap.

Adapun titik yang tertimpa longsor ini terdiri dari Lokok Perabu berlokasi di Kecamatan Bayan, Batu Bara dan Jomblong berlokasi di Kecamatan Kayangan. Dari titik-titik sumber mata air ini, yang paling parah di Bayan karena berada dibawah kaki Gunung Rinjani. “Sehingga, saat ini yang sedang diperbaiki di dua titik di Kecamatan Kayangan, sedangkan di Bayan belum bisa karena kalau naik ke sumber itu belum bisa. Sungai banjir sumber menuju senaru dan sekitarnya, itu parah sekali di dua lokasi tertimpa longsor,” terangnya.

Baca Juga :  Atasi Krisis Pupuk, Pemkab Bentuk Komisi P3

Dari tiga distribusi ini, jelasnya, mengalami gangguan pelanggan di kayangan dan sebagian pelanggan di Bayan. Oleh karena itu, pihaknya saat ini telah menerjunkan petugas dan pekerja lebih dari 30 orang yang memperbaiki agar bisa diselesaikan sore ini (kemarin sore). “Kita target sore ini sudah tuntas dan normal kembali khusus di Kayangan. Agar cepat tuntas sekarang saya langsung turun ke lapangan memantau perbaikan,” tandasnya.

Dikatakan, masing-masing kecamatan memiliki sistem tersendiri, kecuali Tanjung dan Gondang mengalami gangguan berupa debit air berkurang. Meski kondisi hujan tidak berpengaruh atau merubah kondisi air. “Kalau kondisi air tetap seperti biasanya, tidak keruh,” terangnya.

Kerusakan yang terjadi pada tahun termasuk kerusakan yang paling parah. Sebab tahun kemarin tidak seperti ini. Namun, pihaknya belum bisa menghitung kerugian sementara, nanti dihitung setelah tuntas perbaikannya. “Ini yang paling parah karena hujan diatas terus menerus. Ini juga sebagai bentuk permakluman kepada pelanggan,” pungkasnya. (flo)

Komentar Anda