Cuaca Buruk, Nelayan Pilih Tidak Melaut

NELAYAN: Cuaca buruk, para nelayan di Dusun Kuranji Bangsal, Desa Kuranji, Kecamatan Labuapi lebih memilih memarkir perahunya di pinggir pantai (ZUL/RADARLOMBOK)

GIRI MENANG—Cuaca buruk berupa angin kencang yang disertai gelombang tinggi beberapa waktu belakangan, membuat sebagian besar nelayan di Lombok Barat (Lobar) enggan melaut. Seperti halnya yang terjadi pada nelayan di Senggigi.

Kepala Dusun Senggigi, H. Sarpan mengatakan, cuaca buruk belakangan ini memaksa 11 nelayan khusus di kelompoknya tidak melaut mulai tiga hari lalu. Selama tidak melaut, para nelayan untuk sementara waktu bekerja serabutan. Ada yang bekerja sebagai buruh bangunan dan ada juga yang memilih memperbaiki alat tangkap dan juga perahu yang rusak. “Biasanya ada yang berani, tetapi sudah tiga hari ini, tidak ada yang berani melaut,” ujarnya saat dihubungi Senin (19/12).

Baca Juga :  2016, Pukesmas Aikmel Tangani 6 Kasus Gizi Buruk

Hal yang sama juga terjadi pada nelayan di Dusun Kuranji Bangsal Desa Kuranji Kecamatan Labuapi. Dari keterangan nelayan setempat, sebagian besar nelayan tidak berani melaut sejak lima hari lalu. Kencangnya angin dan tingginya gelombang dikhawatirkan membahayakan nelayan dan juga perahunya. “Daripada bahaya pak, lebih baik ndak melaut dulu,” ujar Satariah saat ditemui kemarin.

Berdasarkan pengalaman lanjut Satariah, yang diamini rekan-rekannya lainnya, kondisi semacam ini memang biasa terjadi setiap akhir tahun. Biasanya kondisi kembali sedikit normal pada Januari.

Saat tidak melaut, nelayan banyak yang bekerja menjadi tukang bangunan atau memperbaiki perahu. Kalaupun dipaksakan melaut, sangat berbahaya dan hasilnya juga tidak sebanding dengan biaya bahan bakar.

Baca Juga :  Cuaca Buruk, Satu Nelayan Hanyut

Sementara Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Lobar, H. M. Najib mengatakan, kondisi cuaca belakangan ini memang terbilang tidak bersahabat bagi nelayan. Diharapkan nelayan bisa lebih bersabar menunggu cuaca yang memungkinkan untuk melaut.

Karena berdasarkan informasi dari BMKG sendiri, terjadi peningkatan kecepatan angin di NTB pada beberapa hari terakhir karena adanya beberapa pusat tekanan rendah di sekitar NTB. “Kita harapkan nelayan lebih bersabar, tunggu cuaca normal dulu, baru melaut,” tandasnya. (zul)

Komentar Anda