Cuaca Buruk, Harga Cabai Naik

Cuaca Buruk, Harga Cabai Naik
PEDAGANG CABAI: Hj. Patimah, salah seorang pedagang cabai di Pasar Tradisinal Dasan Agung, Kota Mataram, ketika sedang melayani pembeli cabai secara eceran. (DOK/RADAR LOMBOK)

MATARAM—Cuaca tidak menentu yang terjadi saat ini, turut berdampak terhadap harga cabai di pasaran, yang ikut naik. Itu terjadi, karena banyak petani cabai yang gagal panen akibat hujan berkepanjangan, sehingga membuat tanaman cabai menjadi rusak dan busuk.

Kelangkaan cabai di tingkat petani, bahkan panen hanya bisa dinikmati setengah dari lahannya. Tak ayal membuat para pedagang cabai di pasaran juga ikut resah dan merasa kebingungan. Akibat pasokan terbatas, maka otomatis harga cabai mau tidak mau ikut dinaikkan. Sementara di satu sisi, banyak pembeli yang ingin harga cabai tetap murah.

Menurut para pedagang, kenaikan harga cabai rawit ini telah terjadi sejak seminggu lalu, dikarenakan kondisi cuaca buruk.

Pantauan Radar Lombok di Pasar Kebon Roek, Ampenan, saat ini harga cabai rawit yang semula harganya sekitar Rp 40 ribu per kilogram (Kg), sekarang naik hingga mencapai Rp 45 ribu, sampai Rp 48 ribu per Kg. sementara untuk harga cabai merah besar dan cabai keriting juga naik, meskipun hanya naik sekitar Rp 1000 hingga Rp 2.000.

Baca Juga :  Dinas Perindustrian NTB Evaluasi Pengelolaan UPFUD Pijar

Kelangkaan cabai ini tak hanya membuat para pembeli kesal, namun rata-rata pedagang juga mengaku tidak senang. Pasalnya, dengan tingginya harga cabai di pasaran, mata modal yang harus dikeluarkan para pedagang untuk membeli cabai menjadi tinggi. Sedangkan untuk penjualannya lagi, belum tentu ada pembeli, karena harganya yang meroket.

“Kami rugi kalau harga barang terlalu mahal. Masalahnya tidak ada pembeli yang berani membeli,” kata Ramlah, salah satu pedagang di Pasar Koben Roek.

Baca Juga :  Satgas Pangan Siap Kawal Distribusi Beras NTB

Karena itu, sejak harga cabai melonjak tinggi, Ramlah sendiri mengurangi jumlah pembeliannya untuk cabai. “Dari pada nanti saya rugi, lebih baik pembelian cabai saya kurangi,” tuturnya.

Senada, Agus, pedagang cabai lainnya juga mengeluh atas kenaikan harga cabai ini. “Harga cabai tinggi, apalagi cabai rawit. Kalau untuk cabai merah besar dan keriting hanya sedikit naiknya, tidak seperti cabai rawit ini,” tuturnya.

Menurut Agus, kenaikan ternyata tidak hanya pada harga cabai saja, tetapi musim hujan berkepanjangan juga membuat aneka kebutuhan bumbu dapur lainnya ikut mengalami kenaikan, seperti tomat. (cr-dev)

Komentar Anda