Cium Bau Busuk, Pemancing Temukan Orok Bayi

TAK UTUH: Orok bayi tak utuh ditemukan warga di irigasi bendungan Batujai, Rabu (10/6).(ISTIMEWA/RADAR LOMBOK Ok//)
TAK UTUH: Orok bayi tak utuh ditemukan warga di irigasi bendungan Batujai, Rabu (10/6).(ISTIMEWA/RADAR LOMBOK Ok//)

PRAYA – Rencana Kamaruzzaman untuk mendapatkan ikan di bendungan Batujai, buyar. Indera penciumanya terganggu sebelum umpan kailnya membuahkan hasil tangkapan.

Namun, Kamaruzzaman berusaha menenangkan diri menikmati suasana di bibir bendungan. Semakin lama, penciumannya semakin terganggu. Bau busuk semakin menyengat masuk ke kedua lubang hidungnya.

Bau busuk itu ternyata tak hanya menusuk hidung Kamaruzzaman, tetapi juga Lalu Fahrurrozi. Teman Kamaruzzaman itu juga mencium bau yang sama, bau busuk. Tak tahan dengan bau menyengat itu, Kamaruzzaman memutuskan untuk mencari sumber aroma tak sedap itu.

Tak jauh dari tempat duduk mereka, ternyata ada sebuah bungkusan. Kamaruzzaman mencurigai bau busuk yang diciumnya berasal dari bungkusan yang tersangkut di pematang saluran irigasi itu. Kamaruzzaman kemudian membuka bungkusan busuk.

Lamat-lamat, dia memandangi isi bungkusan plastik merah itu. Betapa terkejutnya dia ketika melihat benda mencurigakan itu. Isinya ternyata sesosok tubuh bayi yang sudah busuk. Untuk memastikan kecurigaanya, Kamaruzzaman kemudian membuka bungkusan plastik merah itu. Dan, isinya betul-betul sesosok mayat bayi.

Kamaruzzaman kemudian memperhatikan lebih teliti mayat bayi itu. Ternyata sudah tak utuh. Bagian dalam tubuhnya sudah digerogoti biawak. Barulah Kamaruzzaman memberitahukan apa yang dilihatnya kepada Fahrurrozi.

Kedua warga Dusun Karang Puntik Desa Penujak Kecamatan Praya Barat, itu kemudian menghubungi kepala dusunnya untuk memberitahukan peristiwa itu. Kepala Dusun Karang Puntik langsung menginformasikan berita itu kepada pihak kepolisian. Sekitar pukul 14.40 Wita, anggota Polsek Praya Barat langsung turun Dusun Jomang Desa Batujai Kecamatan Praya, tempat mayat bayi itu ditemukan.

Polisi langsung melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP). Mayat bayi itu juga langsung dievakuasi untuk mendapatkan perawatan medis di RSUD Praya. ‘’Kami sedang menyelidiki kasus ini,’’ ungkap Kasatreskrim Polres Lombok Tengah, AKP Priyo Suhartono, kemarin (10/6).

Priyo menduga, orok bayi itu dibuang orang tuanya. Dia juga menduga kuat, kasus bayi itu dilatarbelakangi asmara terlarang orang tuanya. Bayi itu diperkirakan berumur sekitar 8  sampai 9 bulan. Bagian tubuh jari kaki dan jari tangannya sudah berbentuk sempurna dan terdapat tali pusar. Bayi itu diduga meninggal sekitar 18 jam sebelum ditemukan. Orok bayi itu juga sengaja dihanyutkan. ‘’Kita masih memeriksa saksi-saksi,’’ tambahnya.

Kasus pembuangan bayi ini juga sebelumnya menggemparkan warga Desa/Kecamatan Pringgarata. Bayi cantik itu diperkirakan lahir sekitar dua hari sebelum ditemukan warga setempat bernama Ulfayani, sekitar pukul 09.30 Wita, Senin (1/6). Bayi yang memiliki berat 2,3 kg dan panjang 48 cm itu, juga diduga kuat dibuang orang tuanya karena hasil hubungan gelap. Beruntung bayi itu masih hidup dibawa ke Panti Sosial Paramita. (met)

Komentar Anda