Cetak Sejarah, UBG Terima SK Pendirian Fakultas Kedokteran dari LLDikti Wilayah VIII

Rektor UBG, Prof. Dr. Ir. Anthony Anggrawan, MT., Ph.D berpose bersama semua yang berjasa dalam pendirikan FK UBG.

MATARAM — Universitas Bumi Gora (UBG) resmi mencetak sejarah baru dalam dunia pendidikan tinggi, dengan menerima Surat Keputusan (SK) pendirian Fakultas Kedokteran dari Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi (LLDikti) Wilayah VIII.

Penyerahan SK dilakukan secara langsung oleh Kepala LLDikti Wilayah VIII, Dr. I Gusti Lanang Bagus Eratodi, S.T., M.T. kepada Rektor UBG, Prof. Dr. Ir. Anthony Anggrawan, MT., Ph.D yang berlangsung di sport center UBG, Jum’at (25/4).

Dalam momentum penyerahan SK tersebut disaksikan langsung oleh Gubernur NTB yang diwakili Dr. dr. H. Lalu Hamzi Fikri, MM. MARS., Ketua IDI, Dr.dr.Rehadi. S.P.Bs, Kepala RSUD Praya, dr. Mamang Bagiansyah. S.P.Bs, Direktur RSUD Awet Muda, dr. Erik Gunawan, Direktur klinik Gracia, Lalu Philip Hardi, S,S,Psi serta seluruh mitra dan Civitas Akademika UBG.

Dengan terbitnya SK ini, UBG menjadi salah satu perguruan tinggi swasta di wilayah timur Indonesia yang berhasil mendapatkan izin pendirian Fakultas Kedokteran, setelah melalui proses panjang evaluasi kelayakan sarana, sumber daya manusia, dan kurikulum pendidikan.

Rektor UBG, Prof. Dr. Ir. Anthony Anggrawan, MT., Ph.D menyampaikan komitmen untuk menjaga kualitas pendidikan di fakultas baru ini. “Kami bersyukur dan berterima kasih atas kepercayaan yang diberikan oleh Pemerintah. Ini adalah langkah awal untuk mencetak dokter-dokter masa depan yang tidak hanya kompeten secara akademik, tetapi juga memiliki kepedulian sosial yang tinggi,” ujarnya.

Baca Juga :  Mahasiswa Universitas Bumigora Sabet Juara 1 Web Development di Ajang Internasional

Dengan berdirinya Fakultas Kedokteran, UBG membuka lembaran baru dalam pengembangan institusi sekaligus mempertegas perannya sebagai pusat pendidikan yang responsif terhadap kebutuhan bangsa, khususnya di bidang kesehatan.

“Ini bukan hanya pencapaian bagi UBG, tetapi juga bagi masyarakat NTB. Kami siap mencetak dokter-dokter muda yang tidak hanya cerdas secara intelektual, tapi juga menjunjung tinggi nilai kemanusiaan,” ucapnya.

Menurutnya, bahwa Langkah ini menjadi tonggak penting dalam upaya UBG memperluas kontribusinya di bidang kesehatan dan mencetak tenaga medis profesional yang unggul dan berintegritas. Dengan diterimanya izin resmi tersebut, UBG akan segera membuka program studi Pendidikan Kedokteran dan Profesi Dokter, guna menjawab kebutuhan tenaga medis berkualitas di NTB dan kawasan Indonesia Timur.

Selain itu, pihaknya mengucapkan trimakasih kepada semua dokter, tim civitas UBG yang bekerja keras, mitra dan pemerintah sehingga FK UBG bisa menerima mahasiswa kedokteran tahun ini.

Dengan adanya Fakultas Kedokteran ini, UBG menegaskan komitmennya untuk terus berinovasi dan memperluas kontribusi dalam dunia pendidikan, sekaligus memperkuat peran NTB sebagai pusat pendidikan berkualitas di Indonesia.

Baca Juga :  Tiga Mahasiswa Unram Asal Palestina Terima Beasiswa Pendidikan

Sementara Gubernur NTB yang diwakili Dr. dr. H. Lalu Hamzi Fikri, MM. MARS mengucapkan selamat  kepada UBG yang telah membuka program studi Sarjana Kedokteran dan Prodi Pendidikan Profesi Kedokteran.

‘’Kondisi kita di NTB ini memang sangat membutuhkan dokter. Dimana, hampir 4 ribu lebih kekurangan kita dan nanti kita berharap dengan adanya FK UBG ini mencetak dokter yang berkualitas dan berakhlak mulia,” harapnya.

Ditempat yang sama Kepala LLDikti Wilayah VIII, Dr. I Gusti Lanang Bagus Eratodi, S.T., M.T. mengucapkan ini pencapain yang luar biasa untuk UBG. “Program studi Sarjana Kedokteran dan Prodi Pendidikan Profesi Kedokteran di UBG ini sangat spektakuler. Dimana dosen saat ini ada 26 yang mengajar,” ucapnya.

Diterangkan lebih jauh, dari sisi SDM sudah terpenuhi kemuidan sarana dan prasarana juga sudah ada. Atas dasar itu, pihaknya berharap Fakultas Kedokteran di UBG ini dapat menjadi pusat pendidikan kesehatan yang berkontribusi besar bagi NTB. “Saya tekankan pentingnya menjaga mutu dan etika akademik dalam proses pendidikan kedokteran,” tandasnya. (adi/*)