CEO Dukung LGBT, Boikot Starbucks Bergulir di NTB

CEO Dukung LGBT Boikot Starbucks Bergulir NTB
TETAP BUKA: Lokasi Starbucks yang berada di Lombok Epicentrum Mall (LEM) tetap buka seperti biasanya melayani pembeli Selasa kemarin (4/7) (M.Haeruddin/Radar Lombok)

MATARAM—Pengurus Wilayah (PW) Muhammadiyah NTB dan  Majelis Ulama Indonesia (MUI) NTB  mendukung penuh seruan dari Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah untuk mendesak pemerintah Indonesia mempertimbangkan mencabut izin Starbucks di Indonesia.

Hal itu sebagai bentuk protes terhadap pernyataan CEO Starbucks, Howard Schultz yang dianggap mendukung kesetaraan kaum Lesbian, Gay, Biseksual dan Transgender (LGBT). Ketua PW Muhammadiyah NTB H Palahuddin S.Ag menuding bahwa Starbucks tidak hanya datang membawa misi bisnis akan tetapi ada misi terselubung yang berlandaskan ideologi didalamnya. “Sebelumnya kan pimpinan Starbucks meminta kepada pemilik saham Starbucks yang tidak mendukung pernikahan sejenis supaya menarik sahamnya dari Starbucks. Kalau begini  modelnya pikirnya, bisa kita bilang jika ternyata pihak Starbucks tidak hanya mementingkan aspek bisnis dalam pengelolaan Starbucks akan tetapi dia ternyata sudah merambas kemasalah ideologi,”ungkap H Palahuddin S.Ag, Selasa kemarin (4/7).

Menurutnya ketika sistem pengelolaan bisnis ditambah ideologinya, ia berpendapat bahwa pihak Starbucks memiliki agenda terselubung. ”Starbucks punya kepentingan ideologi. Ideologi yang kita tolak itu, yakni penyeruan kepada pemegang saham untuk mendukung LGBT. Kita tidak bisa terima dan mengutuk karena ini kepentinga ideologi,”ujarnya

Disampaikan bahwa sikap CEO Starbucks sangat berbahaya, secara struktural politis, dia bisa menekan kepada pemegang saham untuk mendukung LGBT. Jika hal itu bisa terjadi maka tidak menutup kemungkinan jajaran dibawahnya akan terkena imbas. ”Pemilik saham saja bisa dipressure. Apalagi kepada pegawainya yang secara strukturalnya berada di bawahnya. Ini sangat berbahaya karena kalau sampai itu terjadi jangan- jangan pegawainya juga mendukung,”ujarnya.

Baca Juga :  Pelantikan Pengurus APJATI NTB akan Dihadiri Menaker

Atas dasar itu pihaknya mendukung seruan PP Muhammadiyah memboikot Starbucks. Terlebih NTB memiliki  ideologi keagamaan yang kental dan nilai kebangsaan yang kuat.” Jadi kita perlu berpikir untuk memboikot. Tapi kami masih wacana dan kedepan langkahnya masih kami diskusikan,”ujarnya.

Hal yang sama disampaikan oleh Ketua MUI NTB Prof   Saiful muslim. Ia menyampaikan bahwa pihaknya sejauh ini masih mendalami informasi terkait statemen CEO Starbucks. Pihaknya juga belum menerima laporaan dari pusat. Namun jika apa yang dikatakan CEO Starbucks itu benar adanya, maka pihaknya sangat mengutuk keras.

“Kita cari tau dulu terkait dengan dukungan LGBT itu benar atau tidak. Kalau itu benar, tentu kita tidak suka dengan cara itu karena bertentangan dengan ajaran agama kita. Tentu kita sepakat dengan pihak yang ingin memboikot dan bila perlu masyarakat kita berikan imbauan untuk tidak mendatangi maupun berbelanja di tempat tersebut,”ungkapnya.

Baca Juga :  Taekwondo NTB Targetkan Perak di Popnas

Namun pihaknya menekankan agar masyarakat tidak terprovokasi dan menyelesaikan masalah tersebut sesuai perosedur.”Kalau pernyataan yang mendukung LGBT itu benar, maka kita tidak boleh biarkan karena LGBT sudah jelas dilarang. Namun saya pelajari dulu karena saya juga baru mengetahui.Kita juga tidak ingin melakukan yang tidak sesuai prosedur supaya tidak merugikan orang lain,”ujarnya.

Terpisah pihak Starbucks yang berada di pusat perbelanjaan Lombok Epicentrum Mall (LEM) tidak bisa memberikan keterangan terkait masalah tersebut. Yang berhak memberikan keterangan adalah pimpinan pusat langsung.”Kita tidak bisa memberikan keterangan karena itu urusan pusat yang bisa kelarifikasi,”ujar salah seorang karyawan yang ditemui di lokasi.

Namun ia mengatakan bahwa masyarakat juga tidak pernah ada yang menanyakan masalah tersebut kepihaknya. Hal itu membuat Starbucks yang berada di LEM  tetap beraktivitas seperti biasa melayani pelanggan.”Kalau masalah itu langsung dari pusat yang kelarifikasi dan kalau masalah tamu tetap ramai dan lancar.Bahkan tidak ada tamu yang menanyakan masalah itu,”ujarnya.(cr-met)

Komentar Anda