Cegah Wabah Virus Corona,Nyongkolan dan Resepsi Ditiadakan

Dr Zulkieflimansyah
Dr Zulkieflimansyah.(dok/)

MATARAM–Gubernur Dr Zulkieflimansyah kembali menerbitkan surat edaran terkait pencegahan wabah virus Corona (Covid-19).

 Surat edaran nomor  075/248/III/BKBPDN/2020 tentang pelaksanaan kegiatan yang melibatkan pengumpulan massa di tengah wabah virus Corona. Surat edaran ini menindaklanjuti Maklumat Kepala Kepolisian Republik Indonesia Nomor: Mak/2/III/2020 yang melarang dan akan menindak tegas pihak yang masih membuat acara dan melibatkan banyak orang di tengah wabah virus corona. Pemerintah Provinsi (Pemprov)  juga memperhatikan  perkembangan situasi terkini penyebaran virus ini.

 Dalam surat edaran ini, pemprov  meniadakan kegiatan resepsi atau Nyongkolan pada proses perkawinan masyarakat Lombok untuk sementara waktu. ”Kegiatan pengumpulan massa seperti tablig akbar maupun pengumpulan massa pendukung pilkada serta  bentuk kegiatan pengumpulan massa lainnya agar ditunda sampai dengan situasi dan kondisi yang memungkinkan,” bunyi surat edaran yang ditandatangani oleh gubernur ini.

 Aktivitas pengumpulan massa menjelang Hari Raya Nyepi seperti  parade atau pawai maupun arak-arakan n ogoh- ogoh tanggal 24 Maret 2020 ditiadakan, baik di jalan-jalan protokol maupun kampung/banjar. Ini dilakukan untuk mengurangi resiko penularan Covid-19 akibat kerumunan massa dengan sebaran luas.   Untuk menjaga kelangsungan kreativitas pemuda, maka ogoh-ogoh yang sudah dibuat sekarang ini agar disimpan dan dijaga dengan baik untuk selanjutnya akan dilombakan di saat situasi memungkinkan, sebagai salah satu simbol bangkitnya NTB pasca Pandemi Covid-19. ” Kegiatan-kegiatan yang disebutkan di atas dapat dilaksanakan jika mendapat persetujuan tertulis dari Kepala Kepolisian Daerah NTB. Demikian surat edaran ini agar menjadi pedoman untuk dilaksanakan dengan penuh disiplin dan bertanggung jawab,” tambahnya.

 Surat edaran ini ditujukan kepada bupati/wali kota se NTB serta pimpinan ormas keagamaan.Lalu pimpinan perguruan tinggi, Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM), pimpinan pondok pesantren dan para tokoh masyarakat, tokoh agama dan tokoh ada. Terpisah wakil Gubernur Hj Sitti Rohmi Djalilah mengingatkan seluruh masyarakat tidak menganggap remeh ancaman wabah Corona ini. Apalagi menjadikan isu Corona sebagai bahan candaan.”Jangan remehkan ancaman virus Corona. Kita tidak ingin NTB mengalami seperti daerah lain. Kita harus sungguh-sungguh berikhtiar,” tegasnya. Hal penting yang dilakukan masyarakat katanya, taat dan patuh terhadap seluruh imbauan pemerintah. Segala jenis kegiatan yang bersifat kumpul-kumpul harus ditunda. Apabila terpaksa, maka tidak boleh berdekatan.(sal/zwr)

Komentar Anda