Cegah Konflik, Dugaan Aliran Sesat Dimediasi

SELONG—Adanya dugaan aliran sesat yang terjadi di Desa Rumbuk Timur, Sakra, terus menjadi atensi semua pihak. Terlebih lagi setelah rumah terduga pimpinan aliran sesat, SA diobrak-abrik warga beberapa hari lalu.

Untuk mencegah konflik tidak berkepanjangan, aparat penegak hukum,  pemerintah kecamatan, pemerintah  desa, dan para tokoh masyarakat berencana melakukan mediasi, Rabu mendatang (28/9).

Mediasi itu akan mempertemukan terduga penganut aliran sesat dengan warga setempat. Ini dilakukan, agar masalah segera ada titik penyelesaian. “Kita akan melakukan mediasi,” ungkap Kapolres Lotim melalui Kapolsek Sakra, AKP H. Munawar Qomar, Minggu kemarin (26/9).

Sebelumnya kata Munawar, pihaknya telah melakukan pertemuan dengan sejumlah pihak Muspika. Pertemuan itu membahas dan meminta masukan untuk menyelesaikan persoalan ini. Hadir dalam pertemuan itu, pihak dari KUA, Polsek, aparat desa, kecamatan dan berbagai unsur lainnya. Semua unsur yang hadir menyatakan setuju dilakukan mediasi. “Berdasarkan kesepakatan, Mediasi akan dilakukan Rabu mendatang,” akunya.

Baca Juga :  Masyarakat Diminta Waspada Aliran Sesat

Saat mediasi nanti, warga dan terduga penganut aliran sesat akan dipertemukan. Sementara ini akunya, SA sendiri masih belum diketahui keberadaannya. Namun pihak keluarga sudah menyatakan kesanggupan untuk menghadirkan yang bersangkutan dalam mediasi tersebut. “Keluarganya sudah kita hubungi, mereka sudah sanggup untuk menghadirkan,” sebut Munawar.

Semua dugaan itu akan akan lebih jelas kebenarannya dalam  mediasi itu. Termasuk terkait dugaan pemerkosaan yang dilakukan SA kepada salah seorang yang diduga pengikutnya sampai melahirkan.

Namun masalah ini akunya, masih belum benar kepastiannya. Bahkan katanya itu tidak benar. Sebab, dari informasi yang didapatkan, anak yang dilahirkan itu merupakan hasil hubungan sah antara SA dengan W. “Tidak ada pemerkosaan. Informasi yang kita terima mereka sudah nikah. Untuk lebih detailnya nanti saat dilakukan mediasi,” jelasnya.

Baca Juga :  Siti Aisyah Ditetapkan Sebagai Tersangka

Aksi pengerusakan rumah SA dilakukan berawal dari kekesalan warga, setelah mengetahui ada warga setempatyang melahirkan. Bayi yang dilahirkan itu diduga hasil hubungan gelap dengan terduga penganut aliran sesat itu. Amarah warga berujung terjadinya pengerusakan rumah.

Beruntung saat itu yang bersangkutan tidak berada di tempat. Sementara warga sendiri mengaku sudah resah dengan aktifitas mencurigakan SA, yang dianggap menyimpang dari syariat Islam. Bahkan praktik dugaan aliran sesat ini disinyalir telah dilakukan sejak beberapa tahun lalu. (lie)

Komentar Anda