Cegah DBD, Puskesmas Sakra Gelar Aksi Bersih

BERSIH LINGKUNGAN: Petugas Dikes Lotim dengan didampingi oleh Camat dan Kapolsek Sakra ketika menggelar aksi bersih lingkungan untuk mencegah meluasnya penyakit DBD. (IRWAN/RADAR LOMBOK)

SELONG—Tingginya kasus penderita penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) di Kabupaten Lombok Timur (Lotim), membuat pihak Puskesmas Sakra tergerak mengajak semua unsur masyarakat untuk bersama membersihkan lingkungan, bekerjasama dengan Dinas Kesehatan, dalam hal ini Himpunan Kesehatan Ahli (Hakli) Lotim.

Kepala Seksi Penyehatan Lingkungan Dinas Kesehatan Lotim, Saruji menjelaskan, gerakan serentak (Gertak) ini diikuti oleh semua Puskesmas di Lotim, atau sekitar 160 anggota Hakli. “Melihat tingginya kasus DBD yang masih terjadi, maka kita merasa terpanggil untuk membantu masyarakat, khususnya di Kecamatan Sakra,” ungkapnya kepada Radar Lombok, Rabu (28/12).

Dikatakan, Kabupaten Lotim merupakan salah satu penderita DBD yang masih tergolong tinggi, seperti Kecamatan Selong dan Sakra. Sehingga Dinas Kesehatan tetap intens melakukan edukasi terhadap masyarakat, dengan cara melakukan pemantauan jentik nyamuk langsung ke masing-masing rumah masyarakat di Sakra.

“Di Kecamatan Sakra ini kita menemukan penderita DBD tertinggi ada di Desa Sakra. Jadi kita fokuskan untuk menyisir semua dusun yang ada di Desa Sakra yang sebanyak 10 Pedusunan,” jelasnya.

Selain edukasi dengan cara melakukan pemantauan jentik nyamuk, petugas juga melakukan edukasi program 3M, yakni menguras, mengubur dan menutup tempat-tempat yang berpotensi sebagai lokasi berkembang biaknya nyamuk penyebab DBD. ”Tadi juga petugas secara langsung memberikan logistik berupa abate untuk ditaruh di masing masing bak kamar mandi,” jelasnya.

Seperti diketahui, penderita penyakit DBD di Lotim saat ini semakin meningkat. Bahkan akibat penyakit DBD ini sudah ada pasien yang  meninggal dunia. Karena itu, semua pihak harus membantu, dan menyadarkan masyarakat tentang bahaya DBD ini.

Sedangkan Kepala Puskesmas Sakra, Jamali mengatakan, untuk penanganan kasus DBD pihaknya telah berupaya maksimal untuk memberantas DBD di Sakra. Namun karena minimnya kesadaran masyarakat, penyakit DBD ini masih saja menyerang. “Namun kalau dilihat dari tahun-tahun sebelumnya, saat ini penderita DBD sudah mulai berkurang, dibandingkan tahun lalu,” klaimnya.

Penyebab utama DBD ini adalah kurangnya kesadaran masyarakat untuk selalu menguras air di kamar mandinya, agar tidak menjadi tempat berkembang biaknya jentik nyamuk penyebab DBD. Selain itu, perilaku masyarakat yang susah diajak hidup sehat, dengan alasan masyarakat sibuk dan jarang berada dirumah. Juga menjadi penyebab kebersihan lingkungan menjadi terabaikan. (cr-wan)