Cegah Abrasi, Kelompok Nelayan Tanam Mangrove

MENANAM : Bupati Najmul Akhyar bersama kelompok nelayan Green Light menanam mangrove untuk mencegah terjadinya abrasi. (HERY MAHARDIKA/RADAR LOMBOK)

TANJUNG-Perairan teluk Medana Desa Medana Kecamatan Tanjung termasuk kawasan yang memiliki ombak cukup deras sehingga menyebabkan abrasi pantai.

Untuk mencegah abrasi tersebut, Kelompok Nelayan Green Light Dusun Jambi Anom desa setempat bersama Pemkab Lombok Utara melakukan aksi menanam berupa tanaman mangrove, Jumat (3/2). Dalam aksi menanam sekaligus meresmikan pembentukan kelompok nelayan ini langsung dihadiri Bupati Lombok Utara Najmul Akhyar, Camat Tanjung dan Kades Medana beserta masyarakat setempat. "Mangrove ini sangat penting, karena menjadi penyangga kawasan pesisir pantai,” ucap Najmul. 

[postingan number=3 tag=”nelayan”]

Dikatakan, jika alam tidak dilestarikan bencana alam pasti akan terjadi. Apalagi daerah pesisir di Lombok Utara cukup luas dan ada beberapa daerah yang memang rawan banjir rob. “Tanaman mangrove ini sangat penting untuk mencegah naiknya air laut karena gelombang pasang,” katanya.

Baca Juga :  Dugaan Pungli Polair, Dewan Tunggu Surat Nelayan

Dijelaskan, mangrove merupakan tanaman penyangga. Selain akarnya yang sangat kuat sebagai pemecah gelombang, mangrove juga bisa berfungsi mencegah abrasi dan memiliki nilai produksi yang sangat tinggi. Tanaman mangrove ini sangat bermanfaat bagi manusia. Apalagi lama hidupnya bisa mencapai puluhan tahun dan memiliki fungsi sebagai pencegah abrasi. 

Sementara itu,  Ketua Kelompok Nelayan Green Light Dusun Jambianom, Desa Medana Sudianto menyampaikan, kelompok nelayan ini mengambil fokus di bidang pelestarian alam khususnya mangrove sebagai bentuk komitmen mencegah terjadinya abrasi laut. "Tujuan kami memang untuk mencegah abrasi. Apalagi banyak masyarakat disini yang hidup di wilayah pesisir,” katanya.

Baca Juga :  Kantongi Narkoba, Nelayan Gili Air Ditangkap

Untuk saat ini, memang pesisir Dusun Jambianom memang belum pernah terjadi abrasi laut. Namun tentu saja pencegahan penting dilakukan sejak dini, bukannya menunggu bencana datang baru mengambil tindakan. ”Sekarang yang akan kita tanam ada 300 bibit mangrove. Kita tanam di pesisir pantai. Ini swadaya anggota kelompok dan masyarakat,” katanya. (flo) 

Komentar Anda