Catat, Ini Tanggal Acara Puncak Bau Nyale 2018 di Lombok Timur

Bau Nyale 2018 di Lombok Timur
BAU NYALE: Tampak ratusan masyarakat Pulau Lombok tumpah ruah di pinggiran Pantai Kaliantan, Desa Seriwe, Kecamatan Jerowaru, pada pelaksanaan Bau Nyale pada tahun 2017 lalu. (DOK/RADAR LOMBOK)

SELONG—Pemerintah Kabupaten Lombok Timur (Lotim) telah menetapkan acara puncak “Bau Nyale” tahun 2018 akan dilaksanakan pada tanggal 6 Februari 2018 mendatang. Penetapan tersebut berdasarkan rapat penentuan kemunculan “Nyale” bersama jajaran pemerintah kecamatan, dan para  tokoh masyarakat.

Pernyataan tersebut disampaikan Ketua I Panitia Penyelenggara Pesta Kaliantan, Lalu Mustafa Bakri. “Acara puncak Bau Nyale jatuh pada hari Rabu tanggal 6 Februari 2018, atau pada tanggal 19 Bulan Sasak. Acara puncak akan dipusatkan di Pantai Kaliantan, Desa Seriwe, Kecamatan Jerowaru,” katanya Senin kemarin (22/1).

Menurutnya, penetapan tanggal ini berdasarkan hasil penerawangan dan ritual yang sudah dilakukan, serta berdasarkan posisi bintang yang dapat dilihat dengan mata telanjang. Selain itu juga sesuai dengan penerawangan para orang tua, dimana Nyale atau cacing laut akan keluar pada tanggal 19 Bulan Sasak, dan akan berakhir pada tanggal 20 Bulan Sasak.

BACA JUGA : Abaikan Hasil ‘Sangkep Warige’, Waktu Bau Nyale Warga dengan Pemda Beda?

“Kalau istilah Sasak (Suku di Lombok), pada tanggal 19 Bulan Sasak atau jatuh pada tanggal 5 Februari 2018, merupakan hari pencarian nyale yang disebut dengan Pemboyak (pencarian pertama, red). Kemudian pada tanggal 6 Februari merupakan hari terakhir yang disebut dengan Penumpah,” jelasnya.

Baca Juga :  Bau Nyale Kaliantan Hanya Dapat Kucuran Rp 15 Juta

Untuk memeriahkan perayaan Bau Nyale tahun 2018 ini, panitia juga telah menyiapkan beberapa kegiatan, diantaranya bersih pantai, Peresean, Pentas Seni Tradisional, pertujukan Wayang Kulit, dan banyak kegiatan lainnya. Kegiatan-kegiatan itu diharapkan dapat memanjakan masyarakat yang mendatangi lokasi di Pantai Kaliantan. ”Kita yakin pelaksanaan pada tahun ini akan lebih meriah dari tahun sebelumnya,” ujarnya.

Guna persiapan memeriahkan acara sakral yang digelar sekali setahun ini, pihaknya akan melakukan rapat bersama pada tanggal 24 Januari 2018 mendatang, di Aula Dinas UPTD Dikpora Jerowaru. Rapat juga rencananya akan dihadiri oleh Kapolres Lotim, Dandim 1615/Lotim, dan sejumlah pejabat daerah lainnya. “Karena ini gawe masyarakat Lotim, tentunya kita akan undang semua penjabat terkait untuk memantapkan persiapan Pesta Kaliantan ini,” tegasnya.

Kenapa demikian sambungnya, adalah untuk menghindari dan mencegah hal-hal yang tidak diinginkan terjadi pada saat pelaksaan Bau Nyale. Untuk itu, panitia bekerjasama dengan pihak aparat Kepolisian dan TNI, agar pelaksaan Bau Nyale benar-benar berjalan dengan baik. ”Bukan hanya TNI dan Polri saja yang kita libatkan, tetapi Pamswakarsa juga kita libatkan,” bebernya.

Selain itu tambahnya, bagi pasangan calon bupati maupun gubernur yang ingin melakukan sosialisasi, panitia juga mengaku tidak mempermasalahkan. Hanya saja, bagi pasangan calon yang ingin bertemu masyarakat, harus membayar kontribusi kepada panitia penyelenggara. ”Karena kita tidak mempunyai dana, makanya kita minta pasangan calon berkontribusi,” jujurnya.

Baca Juga :  Puncak Perayaan Bau Nyale Ditetapkan

BACA JUGA: Suhaili Minta Perayaan Bau Nyale Dimeriahkan

Bukan hanya pasangan calon kepala daerah yang akan diminta berkontribusi dalam Pesta Kaliantan yang akan di gelar beberapa minggu lagi tersebut. Namun masyarakat luas juga dimohon untuk berkontribusi dengan membayar tiket masuk yang sudah disiapkan pihak panitia. ”Kalau masyarakat yang menggunakan sepeda motor cukup membayar tiket Rp 2 ribu. Sementara roda empat membayar Rp 5 ribu,” terangnya.

Sementara Camat Jerowaru, Lalu Ahmad Zulkufli, menegaskan bahwa penetapan tanggal 6 Februari 2018 sebegai hari puncak Bau Nyale, juga berdasarkan keterangan ahli hisap, dimana Nyale akan keluar pada tanggal 4, 5 dan 6 Februari. Sehingga pihak panitia kemudian menetapkan tanggal 6 Februari 2018 sebagai puncak pelaksanaan kegiatan. ”Jadi kita berbeda dengan kabupaten lain. Kalau kita memeriahkan ini pada Nyale awal, sementara di tempat lain pada Nyale akhir,” pungkas Camat. (cr-wan)

Komentar Anda