Catat, Dilarang Pacaran di Bukit Pergasingan

Aktivitas Pengunjung akan Diawasi Ketat

bukit-pergasingan
Dibuka : Sejak dibuka destinasi wisata Bukit Pegasingan Sembalun ramai dikunjungi wisatawan. (M. Gazali/RADAR LOMBOK)

SELONG – Pro dan kontra dibukanya kembali detinasi wisata Bukit Pergasingan di Desa Sembalun Kecamatan Sembalun masih belum selesai. Terlebih setelah pihak pengelola memutuskan untuk membuka kembali  destinasi wisata itu setelah cukup lama ditutup akibat bencana  gempa. Namun sebagaian masyarakat menginginkan supaya tempat wisata itu ditutup.

Alasannya karena tempat itu menjadi ladang makasiat dan menyebabkan terjadinya bencana. Upaya mediasi pun sebelumnya telah beberapa kali dilakukan. Tapi belum ada jalan penyelesaian.”Pengunjung memang sangat rindu dengan bukit Pergasingan dan beberapa destinasi wisata lainnya di Sembalun seperti bukit Nanggi yang  sudah hampir setahun ditutup paska gempa. Karenanya pengelola memutuskan untuk membuka kembali tempat wisata itu , sejak Jumat,” kata ketua pengelola destinasi wisata bukit Pergasingan, Royal Sembahulun.

Berkaitan dengan pro dan kontra, memang telah beberapa kali dilakukan mediasi. Mediasi terakhir berlangsung sekitar seminggu lalu yang  difasilitasi oleh Bakesbangpoldagri dan Dinas Pariwisata Lombok Timur. Dalam mediasi itu, dibahas berkaitan dengan beberapa mekanisme terkait aturan bagi para wisatawan.

BACA JUGA: Rinjani Dibuka Kembali untuk Pendaki

Diantaranya tempat wisata ini terlarang bagi pasangan yang ketahuan bukan suami-istri yang datang berduaan. Mereka tidak diperbolehkan menginap satu tenda satu tenda. Para pengunjung yang akan naik harus jelas status mereka. Dimana mereka diharuskan naik secara berkelompok. “Intinya dalam aturan itu, pengunjung dilarang berbuat asusila. Termasuk di dalamnya, tidak dibolehkan pengunjung  yang statusnya pacaran naik berduaan. Tapi harus berkelompok, itu pun pengunjung laki dan perempuan tendanya harus pisah. Ini juga salah satu upaya kita mendukung wisata hahal,” sebutnya.

Selain itu, poin lainnya para pengunjung juga dilarang keras membawa barang terlarang seperti narkoba dan miras.  Aturan ketat yang dibuat itu untuk meminimalisir terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan yang selama ini menjadi kekhawatiran masyarakat.”Aturan tersebut juga akan kita perketat dengan cara melakukan pengawasan ketat mulai ketika pengunjung masih di bawah hingga ketika di atas bukit. Bukan hanya di Pergasingan saja, hal sama juga diberlakukan di destinasi wisata bukit lainnya,” sebut Royal.

Baca Juga :  Menikmati Sensasi Bukit Batu Idung di Lombok Barat

Keputusan pengelola untuk membuka kembali destinasi wisata bukit Pergasingan dan lainnya lanjut dia, karena sejumlah pertimbangan terutama lebih pada perbaikan aturan bagi pengunjung. Terlebih setelah munculnya anggapan dari masyarakat jika bencana gempa yang telah terjadi sebelumnya disebut karena prilaku para pengunjung. “ Intinya kita sebagai pengelola tetap siap menerima saran dan masukan selama itu masuk akal. Tapi kalau diminta tutup total dengan tanpa alasan yang masuk akal, kita tentu tidak bisa terima,” lanjutnya.

Royal mengungkapkan, meski pro dan kontra sampai sekarang masih terjadi, tapi selaku pengelola akan terus berupaya melakukan komunikasi terutama dengan masyarakat yang menentang. Yaitu dengan memberikan pemahaman. “Terutama dari para pengelola memang ada yang pro dan kontra. Sebagian ada tetap setuju supaya dibuka tapi sistem yang harus diperbaiki.  Sebagian lagi ingin ditutup total. Makanya kita tetap akan bekerjasama, dengan membuat aturan baku. Ini salah satu kemajuan. Artinya dengan adanya gerakan dari mereka yang kontra ini, kita sekarang mulai memberlakukan aturan yang ketat,” imbuh dia.

BACA JUGA: Pendaki Hanya Diizinkan Sampai Pelawangan

Selain Rinjani, keindahan destinasi wisata lainnya di Sembalun seperti bukit Pergasingan, Nanggi dan lainnya memang tak dinafikan. Pesona tempat wisata itu begitu sangat memanjakan mata wisatawan baik lokal maupun mancanegara. Meski trauma masih menghinggapi benak masyarakat akibat gempa, namun tingkat kunjungan wisatawan ke destinasi wisata  di Sembalun mulai pulih.

Baca Juga :  Menikmati Sensasi Bukit Batu Idung di Lombok Barat

“Para pendaki ini sejak lama rindu, apalagi sudah hampir setahun ditutup sejak gempa. Terutama wisatawan Lombok. Bahkan sejak libur lebaran, banyak sekali  wisatawan yang ingin naik ke Bukit Pergasingan, tapi karena ada masalah, kita stop akhirnya kita alihkan ke bukit Kondo. Tapi setelah dibuka kembali, jumlah pengunjung akan kita batasi. Dalam seminggu hanya 500 pengunjung,” tutup Royal.  

Terpisah Kepala Dinas Pariwisata Lombok Timur H. Mugni, menegaskan pihak nya telah turun tangan untuk memproses dan mengakomodir kepentingan antara kedua pihak. Yaitu dengan dengan menerapkan aturan bagi wisatawan yang mengunjungi Bukit Pergasingan sehingga apa yang menjadi keinginan kedua pihak terakomodir. “Salah satu rule of the game  (aturan), dalam strukturnya akan dibentuk pengawas yang akan mengawasi regulasi yang kita buat itu, bagaimana . Dewan pengawasan  tersebut melibatkan para tokoh kedua pihak yang ada di Sembalun,” terang Mugni.

Dengan aturan yang dibuat itu, wisatawan yang akan naik harus berkelompok dan tidak bolah hanya dua orang  yang berlawanan jenis  yang tidak memiliki hubungan sah.”Kita upayakan dalam waktu dekat pro dan kontra itu bisa kita selesaikan. Kita sudah lakukan pertemuan, dan telah dibuat aturan. Aktivitas pendakian ke destinasi wisata di Sembalun itu harus tetap berjalan. Karena gimana pun Sembalun sudah menjadi destinasi wisata dunia,” pungkasnya.(lie)

Komentar Anda