“Saya berangkat tadi jam 6 pagi dari Gangga Lombok Utara menuju ke Sembalun dengan memakan waktu di jalan sekitar dua jam,anak saya yang duduk di klas satu SMP memaksa harus datang nonton Nissa Sabyan,” kata Rizal dengan gembiranya.
Rangkaian acara di lapangan Sembalum Bumbung di konsep dalam acara Nada dan Doa,sebelum penampilam Nissa dan Sabyan terlebih dahulu diadakan pengajian yang di sampaikan oleh Ustad Ismaedan dari Jakarta dan ustad Sahlan yang memberikan Rukyah. Dalam acara Trauma Healling pada anak-anak pengungsi di berikan oleh kak Imam dari Jakarta,suasana kegembiraan tergambar jelas dari ratusan anak-anak yang selama ini kurang lebih sebulan tinggal di tenda-tenda pengungsian dan ini menjadi media untuk memebangkitkan semangat anak-anak dari rasa ketakutan akibat gempa yang beberapa kali menimpa pulau Lombok.
Saat kehadiran Nissa bersama Sabyan di panggung sederhana di lapangan Sembalun Bumbung,mulai dari anak-anak sampai orang tua berteriak histerisa menyambut dan memanggil sang idolanya. Panggung kecil yang berukuran 6×5 meter dan tinggi hanya 40 cm seakan tidak mampu membendung keinginan dari fans Nissa untuk naik ke atas panggung untuk sekedar bersalaman atau mau foto bareng.
Sambil menyapa dengan senyum yang manis,Nissa mengajak semua yang hadir untuk sabar dan tabah menerima musibah ini dan suasana semakin ramai ketika Nissa membawa lagu pertama Deen Assalam dan di lanjutkan dengan lagu ke dua Ya Maulana. Begitu lagu pamungkas Ya Rohman Ya Rohman dibawakan Nissa semua yang hadir tidak mau beranjak seakan belum puas dengan penampilan perdana Nissa Sabyan,dengan hanya membawa empat buah lagu tentu tidak akan memuaskan para fansnya Nissa yang saat ini tertimpa musibah gempa bumi.
Ketika ditemui seusai manggung Nissa yang terus menerus menebar senyum manisnya berharap agar acara ini dapat membangkitkan semangat hidup semua warga Lombok yang terpuruk akibat musibah gempa bumi ini. “Semua warga Lombok harus bangkit dan sabar menerima musibah ini,” katanya singkat. (*)
