Caleg Berkaya Meninggal Usai Pemilu

Partai Berkarya
Partai Berkarya

SELONG – Salah seorang calon legislatif (caleg) DPRD Lombok Timur dari Partai Berkarya, Muin meninggal dunia setelah pemilu.

Kabar miring pun langsung ditimpakan kepada almarhum mengingat raihan suaranya tidak signifikan. Bahwa almarhum meninggal dunia gara-gara gagal terpilih menjadi anggota legislatif. Muin yang merupakan warga Desa Tangi Kecamatan Sakra Timur mencalonkan diri melalui dapil II (Kecamatan Sakra, Sakra Timur, dan Sakra Barat).

Salah seorang warga Sakra Timur, Syarif mengaku, perolehan suara almarhum Muin tidak begitu signifikan. Almarhum hanya mendapatkan beberapa puluh suara saja. Awalnya, Muin terlihat sehat saja dan rajin turun sosialisasi ketika menjadi caleg. ‘’Pak Muin meninggal hari Jumat lalu. Dari informasi yang beredar di kalangan masyarakat, almarhum terkejut kemudian meninggal,’’ tutur Syarif kepada Radar Lombok, Sabtu (27/4).

BACA JUGA: Ogah Jadi KPPS Lagi, PSU Diambilalih Sekretariat

Syarif sendiri mengaku, Muin sebelumnya sehat-sehat saja. Bahkan sebelum pemilihan berlangsung, caleg Partai Berkarya nomor urut 10 ini sering turun sosialisasi. Tetapi setelah pemilihan berlangsung, tiba-tiba dikabarkan meninggal. ‘’Orangnya sehat-sehat saja sebelumnya. Beliau juga sempat mencalonkan diri jadi Kepala Desa Tangi, tapi gagal,’’ tambah Syarif.

Penuturan sama juga dikatakan warga lainnya, bahwa Muin awalnya sehat-sehat saja. Tetapi setelah pemilihan, yang bersangkutan tiba-tiba dikabarkan meninggal dunia. Kemungkinan, yang bersangkutan kelelahan sosialisasi dan menanggung beban pikiran yang amat berat. Sehingga kondisi tubuhnya menjadi lemah dan dilarikan ke rumah sakit. ‘’Beliau meninggal dunia di rumah sakit Kota Mataram, dan dimakamkan hari Jumat,’’ ungkap warga lainnya.

Amq Beladi, salah sorang keluarga Muin membantah jika familinya itu meninggal dunia akibat gagal menjadi anggota legislatif. Muin juga tidak terkejut akibat perolehan suara yang diraihnya, melainkan benar-benar meninggal karena penyakitnya. Sebab, almarhum memiliki riwayat punya penyakit. ‘’Apa yang disampaikan orang-orang itu tidak benar. Beliau adalah petarung sejati. Tidak mungkin meninggal karena tidak dapat suara, tapi murni dia itu sakit,” sangkalnya.

Amaq Beladi juga menyampaikan, Muin sudah masuk ke rumah sakit setengah bulan sebelum pemilihan. Dengan kondisinya itu, Muin tidak pernah melakukan sosialisasi ke masyarakat lantaran sudah terbaring lemas di rumah sakit. Atas dasar itulah, Muin tidak mendapatkan suara yang banyak dan hanya mendapat suara puluhan saja. “Kalau tidak salah suaranya hanya 40, tapi ia tidak dapat suara murni karena tidak pernah turun. Kalau dia turun, saya yakin dia dapat suara ribuan,” katanya.

BACA JUGA: Intervensi Elite Tak Mampu Menangkan Jokowi-Ma’ruf di NTB

Sosok Muin ini, katanya, sudah biasa maju dalam politik. Pada saat berpolitik, Muin merupakan orang sehat dan selalu menerima kekalahan dengan lapang dada. Namun karena penyakit yang dialaminya sudah lama, dan sebulan di rumah sakit, dia tidak pernah turun ke masyarakat untuk bersosialisasi seperti yang lainnya. “Jadi tidak benar kalau Pak Muin ini meninggal karena terkejut. Tapi ini murni karena penyakit yang dideritanya,’’ tegas Amaq Beladi.

Ketua DPD Partai Berkarya Lombok Timur, H Mahnun juga membenarkan kalau Muin adalah caleg Partai Berkarya dengan nomor urut 10. Muin maju di dapil II. Hanya saja, ia membantah kalau calegnya meninggal karena kalah dalam pileg. “Tidak benar kalau beliau meninggal karena kalah. Itu murni kalau beliau sakit dan sudah lama di rumah sakit,” timpal Mahnun menegaskan.

Mahnun juga menuturkan, Muin merupakan orang Sakra Timur. Namun, almarhum tinggal di Kelurahan Renteng Kecamatan Praya Lombok Tengah. Jelang pemilihan, Muin meminta untuk ikut berkompetensi dan bergabung bersama Partai Kerkarya. “Saat beliau mendaftar kondisnya sehat-sehat saja, tapi sebulan sebelum pemilihan tiba-tiba sakit dan meninggal dunia setelah pemilihan. Tapi bukan karena tidak mendapatkan suara, murni karena penyakit yang dialaminya,” tegasnya lagi.

Melihat suara yang diperoleh Partai Berkarya di Lombok Timur, Mahnun memastikan tidak mendapatkan kursi di dapil selatan. Tetapi untuk dapil lain seperti dapil satu dan lima, Mahnun optimis mendapatkan kursi. “Kalau untuk kabupaten saya melihat hanya dapil 1 dan 5 yang akan dapat kursi. Sementara sisanya kita tidak dapat karena suaranya sangat kecil,” pungkasnya. (wan)

Komentar Anda