Cabor Paralayang Kirim Atlet Putra di Pra-PON

TAMPIL : Inilah saat atlet paralayang tampil di ajang kejuaraan. (NASRI/RADAR LOMBOK)

MATARAM – Pengprov FASI NTB memastikan mengikuti babak kualifikasi atau Pra-PON Aceh-Sumatera Utara untuk paralayang.

“Kami sudah mendaftar. Informasi sementara sudah belasan provinsi yang mendaftar, termasuk NTB,” kata Sekretaris Pengprov FASI NTB Roy Rahmanto, Senin (17/4).

Pra-PON Paralayang akan diselenggarakan di Sumedang, Jawa Barat, 2-8 September. Pra-PON mempertandingkan 12 nomor, dari kategori ketepatan mendarat dan lintas alam, terdiri dari delapan nomor putra dan empat nomor putri.

Kategori putra adalah ketepatan mendarat perorangan, ketepatan mendarat beregu, ketepatan mendarat tandem perorangan, ketepatan mendarat tandem beregu, lintas alam jarak terbatas perorangan, lintas alam jarak terbatas beregu, lintas alam jarak terbatas tandem perorangan, dan lintas alam jarak terbatas tandem beregu.

Baca Juga :  Gubernur Pastikan Porprov XI Siap Digelar Februari 2023

Sedangkan kategori putri mempertandingkan ketepatan mendarat perorangan, ketepatan mendarat beregu, lintas alam jarak terbatas perorangan, dan lintas alam jarak terbatas beregu.

“Kami hanya menurunkan atlet putra. Karena ada persyaratan khusus yang belum bisa dipenuhi untuk putri,” katanya.

Peserta yang bisa mengikuti Pra-PON harus memiliki sejumlah lisensi. Seperti memiliki kualifikasi minimal PL-2 dan memiliki lisensi PGPI yang masih berlaku atau valid.

“Nah ini yang belum ada untuk atlet putri,” jelasnya.

Provinsi bisa mengirimkan maksimal 10 atlet putra dan enam atlet putri. Jumlah minimal atlet yang bisa dikirimkan adalah lima atlet putra dan tiga atlet putri.

Baca Juga :  Enam Atlet Taekwondo NTB Kunci Tiket PON 2024

“Jadi kami putuskan hanya menurunkan atlet putra. Kami akan mengirim sesuai jumlah maksimal tapi penentuan atlet melalui seleksi lagi nanti,” tuturnya.

Roy mengatakan, dari Pra-PON paralayang akan diambil 11 provinsi.

Terdiri dari sembilan provinsi peserta dan dua slot untuk tuan rumah Aceh dan Sumatera Utara. Jumlah ini berubah, awalnya hanya sembilan slot. Dimana tujuh slot diperebutkan dan dua untuk tuan rumah.

“Sekarang kembali sembilan slot yang diperebutkan. Sama seperti PON Papua,” tandasnya. (rie)

Komentar Anda