Bypass BIL II Lombok Barat Jadi Lokasi Tanam Ribuan Pohon

(IST/HUMAS LOBAR) Aksi menanam pohon pada Hari Menanam Pohon Indonesia (HMPI) NTB di jalan bypass BIL II Desa Banyumulek, Kecamatan Kediri, Lombok Barat, Jumat (6/12/2019).

GIRI MENANG–Hari Menanam Pohon Indonesia (HMPI) NTB dilaksanakan serentak Jumat (6/12/2019). Di Kabupaten Lombok Barat, seremoni memperingati HMPI digelar di jalan bypass BIL di Desa Banyumulek, Kecamatan Kediri, Lombok Barat.

Sepanjang 2019 ini, lebih dari empat ribu pohon dengan berbagai jenis sudah ditanam di Lombok Barat. Secara khusus, pada gelaran HMPI, penanaman pohon dilakukan di bypass BIL II yang menghubungkan Lombok Barat-Kota Mataram.

Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Lombok Barat melalui Sekretaris, H. Suhaili melaporkan, keberadaan jalur bypass BIL II sangat penting sebagai penunjang arus transportasi darat antar-kabupaten di NTB. Peranannya sangat strategis, bisa mendukung perekonomian masyarakat kini dan waktu mendatang. Untuk itu sangat pas dijadikan lokasi tanam pohon. “Karena jalur bypass BIL ini langsung terkoneksi dengan bandara dan Pelabuhan Lembar,” sebut Suhaili seraya mengajak semua pelaku usaha dan sosial ikut berprtisipasi menjaga lingkungan dalam mewujudkan kota yang asri.

Menurut Suhaili, pada HMPI Lombok Barat yang ke-11 ini penanaman pohon diawali dari jalan flyover Desa Banyumulek dengan melibatkan seluruh pejabat lingkup Pemerintah Lombok Barat, ASN, Forkopimda serta pejabat lingkup Provinsi NTB dan masyarakat.

Di tempat yang sama, Bupati Lombok Barat melalui Sekda H. Moh. Taufiq berharap, pada setiap momen peringatan hari menanam pohon, tidak sekadar seremoni dan simbolis belaka. Karena kata sekda, yang namanya hari menanam pohon supaya ditujukan dengan fakta, janji menanam pohon 25 batang seumur hidup. “Coba tanya pada gelaran hari ibu, Bapak Ibu sudah menanam pohon berapa. Kalau sudah banyak Alhamdulilah, tapi kalau belum, mari mulai hari ini kita berniat seperti tekad kita menanam 25 batang seumur hidup,” pesan sekda.

Menurut dia, Lombok Barat pernah mendapat penghargaan karena banyak menanam pohon. Sekarang penghargaan itu bisa direbut kembali dengan menunjukkan kemampuan menanam pohon sebanyak-banyaknya. “Satu hal yang menjadi perhatian kita, menamam pohon ini, kita sering berpendapat bahwa, pemerintah yang harus menjadi depan. Tapi tanpa dukungan masyarakat dan berbagai stakeholder, tidak mungkin itu bisa berjalan,” pesan sekda.

Namun ia menyadari bahwa, pemerintah sering dibatasi karena pangaruh anggaran baik di Kabupaten Lombok Barat maupun pemerintah provinsi, meskipun tekad yang demikian besar. Sekda meminta, menanam pohon seharusnya semua bisa bergerak untuk menjaga lingkungan. Karena sebagai mahluk hidup lanjutnya, diciptakan untuk beribadah kepada-Nya. Tetapi ada kalanya untuk menjaga dan memelihara lingkungan hidup itu. (*)

Komentar Anda